REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Pengadilan mengungkap seorang perempuan India yang diduga disekap pasangan asal Kota Melbourne, Victoria ditemukan paramedis dalam kondisi kurus kering dan menderita hipotermia saat ia ditemukan terbaring dalam genangan urine.
Pasangan suami-istri bernama Kandasamy Kannan dan Kumuthini Kannan menghadapi sidang pra-peradilan di Pengadilan Magistrasi Melbourne dengan dakwaan menyekap seorang perempuan di rumah mereka di wilayah Mount Waverley sebagai budak mereka selama lebih dari delapan tahun.
Pasangan itu didakwa dengan tuduhan memiliki budak, bersikap sewenang-wenang terhadap seorang budak dan menahan seorang non-warga negara secara tidak sah. Jaksa Persemakmuran, Fiona McLeod SC mengatakan di depan sidang perempuan itu bepergian dari India ke Australia dengan visa turis di 2007 untuk melakukan pekerjaan rumah tangga bagi pasangan tersebut serta membantu merawat ketiga anak mereka.
Pengadilan mengungkap, perempuan itu mengatakan kepada polisi ia tak dibolehkan meninggalkan rumah pasangan itu sendirian, tak menerima gaji dan disiksa secara fisik oleh Nyonya Kannan.
Fione McLeod mengatakan perempuan itu memberi tahu detektif Nyonya Kannan menjambak rambutnya, menampar dan juga menendangnya menggunakan produk beku dan pisau untuk memukulnya jika masakan dan hasil bersih-bersihnya tak sesuai standar.
Ia mengatakan Nyonya Kannan mempekerjakannya mulai pukul 05.30 pagi hingga pukul 03.00 dini hari setiap harinya dan melempar segala sesuatu sebelum memerintahkannya untuk membersihkan jika ia mencoba beristirahat atau mengambil jeda sejenak.
Pengadilan mengungkap, ia juga mengatakan kepada polisi seringkali merasa terlalu lelah untuk memakan makanan utama dan bertahan dengan bercangkir-cangkir teh serta nasi.
Ditemukan di genangan penuh urine
Pengadilan mengungkap, sang suami Kandasamy Kannan tak mengintervensi saat perempuan itu diserang oleh istrinya, tapi sempat menanyakan apakah ia baik-baik saja atau ia membutuhkan obat. Perempuan itu diduga dikunci dalam rumah pasangan tersebut ketika keduanya beserta anak-anak mereka pergi berlibur selama sebulan dan ia bahkan tak dibolehkan membuang sampah di luar rumah.
Jaksa Fiona McLeod mengatakan di depan sidang Nyonya Kannan menelepon paramedis datang ke rumah mereka di 2015 ketika si perempuan itu tergeletak lemas di lantai kamar mandi dan tak sanggup bangun. Ia ditemukan dalam kondisi kurus kering dan terbaring di genangan urine dengan hipotermia serta infeksi bakteri saluran kencing yang parah.
Pengadilan mengungkap, ia lalu dibawa ke unit perawatan intensif dan dikunjungi pekerja sosial beberapa kali serta ditemukan kekhawatiran atas kondisi kehidupannya.
Dianggap bagian keluarga
Pengadilan mengungkap perempuan yang dibawa ke rumah sakit oleh Nyonya Kannan dengan menggunakan nama palsu itu awalnya berbohong tentang berapa lama ia telah tinggal di Australia dan bahwa ia tidak dianiaya. McLeod mengatakan menantu laki-laki perempuan tersebut sebelumnya mengkhawatirkan kesehatannya di tahun itu dan meminta Nyonya Kannan membolehkannya pulang ke India beberapa kali.
Pasangan itu menolak tuduhan pengadilan dan membantah perempuan itu diperlakukan sebagai budak.
Pengacara Nyonya Kannan, Gideon Boas, mengatakan kepada persidangan perempuan itu mendapatkan sandang, papan dan pangan dan dirawat oleh pasangan tersebut.
"Pelapor datang ke Australia secara sukarela... ia menjadi bagian dari keluarga...ia menjadi seperti nenek bagi anak-anak itu. Ia mendapatkan berbagai hal serta uang dan tak ingin apa-apa," kata Boas.
Sidang pra-peradilan berlanjut.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
