Selasa 02 Jan 2018 16:54 WIB

Lonjakan Permintaan Mi Global, Peluang Petani Gandum Aussie

Popularitas mie yang diproduksi massal tengah meningkat di seluruh dunia.
Foto: ABC
Popularitas mie yang diproduksi massal tengah meningkat di seluruh dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Selama lebih dari 40 tahun beroperasi, industri beras yang dikontrol negara di Jepang berakhir di Maret, dengan para petani diharapkan untuk bergerak menuju pasar gandum untuk bahan baku mi yang kini makin menguntungkan. Perubahan ini dipandang sebagai peluang baru dan berharga bagi para petani gandum berkualitas tinggi Australia.

Pendekatan Jepang itu adalah bagian dari rangkaian kebijakan yang diimplementasikan oleh Perdana Menteri Shinzo Abe, yang ingin melonggarkan sejumlah industri Jepang dan mengadopsi lebih banyak kebijakan perdagangan bebas. Dengan popularitas mi ramen Jepang yang meningkat secara global, para petani Jepang diperkirakan akan mulai menanam berbagai gandum mie ramen yang dikembangkan secara lokal, yakni Ramugi.

Mi ramen adalah makanan pokok jutaan mahasiswa universitas dan pekerja di dunia dalam bentuk mi instan, seringkali dikemas dalam mangkuk plastik atau stereofoam di mana yang dibutuhkan hanyalah air panas. Tapi popularitas mi ramen segar dengan kaldu Jepang ditambah potongan daging babi atau ayam, sayur dan telurlah yang mendorong lonjakan permintaan itu.

Tipe mi ramen yang digunakan beragam untuk berbagai makanan dan bahkan di sejumlah lokasi berbeda, tapi mereka semua harus mengandung kansui, kandungan basa khas Jepang, biasanya terdiri dari campuran karbonat potasium dan karbonat sodium. Mereka dibuat dari campuran gandum yang berbeda, tapi setidaknya salah satunya harus mengandung konten protein tinggi untuk memberi kelenturan dan kekenyalan yang diinginkan dari mi.

Mie ramen dikeringkan dan diubah menjadi makanan instan -dengan hanya ditambahkan air panas.
Mi ramen dikeringkan dan diubah menjadi makanan instan dengan hanya ditambahkan air panas.

ABC Rural: Babs McHugh

Makin banyak kompetisi di pasar

Jepang adalah pasar signifikan bagi gandum Australia dan gandum untuk bahan baku mie secada khusus ditanam di Australia Barat (WA). Tapi gandum WA digunakan untuk mie udon, yang memiliki persentase protein lebih rendah daripada yang dibutuhkan mi ramen.

Jason Craig, dari pemasar biji-bijian yang berbasis di Perth yakni 'CBH', mengatakan, perpaduan biji-bijian adalah kuncinya tapi para petani WA belum mampu memenuhi syarat tersebut pada tahap ini. "Gandum protein tinggi berasal dari AS, itu disebut DNS, dan itu dicampur dengan gandum mi Australia," jelasnya.

"Pencampuran itu bergantung pada masing-masing penggiling dan untuk siapa, area atau kawasan lokal mana, mereka membuat preferensi rasanya. Jadi tak mungkin untuk menyebut dengan tepat seberapa banyak gandum Australia dalam campuran itu, tapi para penggiling mengarah ke kandungan protein sebesar 10,5-12 persen," ujarnya.

Gandum berprotein tinggi dari AS telah menggantikan gandum Prime Hard Australia (APH) yang tadinya dipasok dari Queensland dan New South Wales (NSW) bagian utara. Tapi petani gandum antar negara bagian di Australia-lah, bukannya petani Jepang, yang menimbulkan kompetisi bagi para petani gandum untuk bahan baku mi di WA, menurut Craig.

"Kami percaya dalam jangka panjang, kami akan melihat pasokan gandum berprotein tinggi dari Australia Selatan, NSW, Victoria dan Queensland," terangnya.

Mie kuah tengah mengalami lonjakan popularitas.
Mi kuah mengalami lonjakan popularitas.

Supplied: Michelle Huynh

Produksi bersih dan berkelanjutan

Kerja Sama Gandum Bahan Baku Mi (NWC) adalah sekelompok petani di wilayah barat daya dan kawasan selatan dari Australia Barat. Mereka telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan rantai pasokan bersama Jepang, Korea dan sejumlah tempat di Asia Tenggara.

Ketua NWC, Sean Powell mengatakan ada kompetisi internasional yang meningkat dari pasar gandum. "Kami tak bisa berkompetisi dengan gandum yang berasal dari Laut Hitam (Rusia, Kazakhstan, Ukraina) dalam soal harga," sebutnya.

"Mereka benar-benar meningkatkan produksi mereka. Itu dibuat dari bahan yang berkualitas rendah tapi kami tak bisa berkompetisi dalam soal harga."

"Jadi kami harus berkompetisi di kualitas, dan mencari pasar yang menginginkan kualitas dan siap untuk membayar hal itu."

"Masa depan produksi gandum di Australia berkutat di seputar meningkatkan keunggulan kami, yakni produksi gandum yang bersih, ramah lingkungan dan berkelanjutan."

Para petani Australia mengatakan, produk mereka akan dicari sebagai produk yang bersih, ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Para petani Australia mengatakan, produk mereka akan dicari sebagai produk yang bersih, ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Landline

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

 

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/bisnis-investasi/meningkatnya-permintaan-mie-secara-global-peluang-bagi-petani-g/9299530
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement