Kamis 18 Jan 2018 06:41 WIB

Pusat Kendali Misi Satelit Nano akan Dibangun di Adelaide

Perusahaan lokal ‘Fleet Space Technologies’ telah mengembangkan satelit nano.
Foto: ABC
Perusahaan lokal ‘Fleet Space Technologies’ telah mengembangkan satelit nano.

REPUBLIKA.CO.ID, ADELAIDE -- Pusat kendali misi untuk 100 armada satelit kecil akan dibangun di pinggiran barat Adelaide, dengan rencana untuk menggunakan konstelasi itu demi meningkatkan efisiensi di sejumlah industri mulai dari pertanian hingga logistik. Perusahaan lokal, Fleet Space Technologies telah mengembangkan satelit nano dengan yang jadwal peluncuran pertama pada tahun ini.

CEO perusahaan itu,Flavia Tata Nardini mengatakan satelit tersebut akan terhubung ke apa yang disebut 'internet of things' -sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan meningkatnya interkonektivitas perangkat elektronik. "Semua yang telah kita lakukan sejauh ini adalah untuk menghubungkan orang. Sekarang kita menghubungkan hal-hal," kata Nardini.

Kontrol misi akan berbasis di Beverley dan akan beroperasi 24 jam sehari, memastikan satelit berada pada posisi yang tepat dan mengirim dan menerima informasi yang benar. Tata Nardini mengatakan sistem ini akan sangat berguna bagi orang-orang yang beroperasi di daerah terpencil.

"Kami berbicara tentang seorang petani yang ingin memasang seribu sensor untuk mengukur kelembaban tanah, stasiun air, pelacakan hewan, suhu, semua yang ada dalam pikiran anda -yang akan meningkatkan efisiensi bagaimana mereka beroperasi dengan sangat baik," sebutnya.

"Bukan karena petani tidak mau memperbaiki cara mereka beroperasi itu karena konektivitas tidak ada. 3G atau 4G ini perjuangan untuk kami di Australia dan di dunia."

Perusahaan Fleet Space Technologies berencana untuk menempatkan puluhan satelit mini di orbit untuk berbagai kegunaan.
Perusahaan Fleet Space Technologies berencana untuk menempatkan puluhan satelit mini di orbit untuk berbagai kegunaan.

Supplied: Fleet Space Technologies

Disebut sebagai investasi besar

Pemerintah Australia Selatan memberikan hibah kepada Fleet Space Technologies senilai 500 ribu dolar AS (atau setara Rp 5 miliar) dari pos dana pekerjaan masa depan untuk membantu membentuk kendali misi baru. Bendahara Australia Selatan Tom Koutsantonis mengatakan investasi tersebut akan membantu memperluas industri luar angkasa Australia Selatan yang tengah tumbuh.

"Bayangkan peningkatan produktivitas yang bisa dilakukan oleh Australia Selatan saat kami mengekspor produk kami, karena kami bisa memonitornya secara aktual di saat produk itu dikirim melalui laut di mana tidak ada konektivitas," jelasnya.

"Bayangkan bisa memantau stasiun ternak besar dan gerakan mereka menggunakan satelit nano yang diluncurkan melalui kontrol misi yang berbasis di Adelaide sini."

Tata Nardini mengatakan ia menarik staf dari seluruh dunia, terutama warga Australia yang meninggalkan negara tersebut untuk bekerja di industri luar angkasa di luar negeri. "Kami memulai bisnis ini di sini karena saya bertemu dengan seorang pria Australia Selatan dan saya pindah ke sini, tapi yang lebih penting adalah dukungan yang kami terima," katanya.

"Australia Selatan menjadi pusat antariksa di negara ini dan perusahaan Fleet Space Technologies adalah salah satu perusahaan paling global yang membangun satelit nano." Perusahaan itu mengatakan, pusat kendali misi akan dibangun dalam enam sampai tujuh bulan ke depan.

CEO Fleet Space Technologies, Flavia tata Nardini, dan Bendahara Australia Selatan, Tom Koutsantonis.
CEO Fleet Space Technologies Flavia Tata Nardini dan Bendahara Australia Selatan Tom Koutsantonis.

ABC News: Nick Harmsen

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/pusat-kendali-misi-satelit-nano-akan-dibangun-di-adelaide/9337436
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement