Sabtu 17 Feb 2018 21:26 WIB

PM Australia dan Wakilnya "Perang Terbuka" Kasus Perselingkuhan

Wakil PM Australia setuju pelarangan hubungan seksual menteri dan stafnya.

Rep: Oleh Louise Yaxley/ Red:
abc news
abc news

Krisis di dalam Pemerintahan Australia semakin memburuk setelah Wakil Perdana Menteri Barnaby Joyce menyerang PM Malcolm Turnbull.

Poin Utama

  • Barnaby Joyce menyatakan mendukung larangan hubungan seksual menteri dan stafnya
  • Namun Joyce menyebut komentar Malcolm Turnbull mengenai perselingkuhannya justru lebih menyakitkan bagi keluarganya
  • Wakil PM ingin Pemerintahan Koalisi "kembali normal"

Joyce dalam komentarnya yang terdengar marah hari Jumat (16/2/2017) menuduh PM Turnbull memperburuk keadaan. Pasalnya, kemarin dia berkomentar tentang perselingkuhan di luar nikah antara Joyce dan mantan stafnya Vikki Campion.

PM Turnbull mengumumkan larangan hubungan seksual antara menteri dan staf mereka dengan menggambarkan perilaku Joyce sebagai, "kesalahan fatal" yang "memicu persoalan".

Hari ini, Joyce mengatakan bahwa komentar PM Turnbull tersebut justru menyebabkan "persoalan lebih lanjut" bagi keluarganya.

"Komentar Perdana Menteri kemarin di konferensi persnya ... dalam banyak kasus, hal itu menyebabkan persoalan lebih lanjut. Saya yakin komentar itu tidak pantas dan dalam banyak kasus jelas tidak perlu," katanya.

Joyce menambahkan bahwa dia mendukung perubahan kode etik menteri yang melarang hubungan seksual dengan stafnya, namun menolak untuk mengundurkan diri.

Komentar Joyce yang menanggapi PM Turnbull ini semakin menambah tekanan pada Pemerintahan Koalisi.

Joyce mengatakan bahwa dia akan berusaha memperbaiki hubungannya dengan PM Turnbull.

"Saya bermaksud memastikan bahwa, seperti semua hubungan, hubungan ini akan kembali berlanjut," katanya.

Tapi tidak jelas bagaimana masalah ini bisa diperbaiki. Pasalnya, kemarin PM Turnbull berkomentar memberatkan pemimpin Partai Nasional itu dan hari ini giliran Joyce melontarkan hal yang sama kepada pemimpin Partai Liberal.

Partai Liberal dan Partai Nasional yang lebih kecil merupakan partai koalisi yang kini memerintah di Australia.

Malcolm Turnbull looks cross as hefolds his arms in the house of representatives.
PM Malcolm Turnbull menyatakan jelas kekecewaannya pada Barnaby Joyce.
 

 

Perselisihan antara PM Turnbull dan Wakil PM Joyce mengancam operasional pemerintahan koalisi.

Joyce kepada media menyatakan bahwa Partai Nasional menolak didikte mengenai apa yang harus dilakukan terkait kepemimpinan partai tersebut.

"Dalam hal Partai Nasional, kami paling tidak suka diintervensi dalam proses Partai Nasional," katanya.

Marah pada PM

Banyak politisi Partai Nasional percaya komentar Turnbull kemarin dimaksudkan untuk memaksa Joyce mundur.

"Saya tidak akan mengomentari atau menyoroti kepemimpinan Partai Liberal. Kami pun tak berharap mendapatkan komentar tersirat mengenai kepemimpinan Partai Nasional," kata Joyce.

Politisi Partai Nasional lainnya marah dengan situasi ini, dan secara pribadi menuduh PM Turnbull "tidak tahu bagaimana mekanisme Partai Nasional".

Seorang politisi senior Partai Liberal juga bingung dengan komentar Turnbull tentang Joyce kemarin. Dia menggambarkannya sebagai langkah berbahaya.

Meskipun beberapa politisi di kedua partai koalisi khawatir tentang pendekatan Turnbull, tanggapan provokatif Joyce pagi ini menjadikan kedua pihak saling bertentangan satu sama lain.

Turnbull berada di Tasmania dan sebelumnya mengatakan bahwa dia belum berbicara dengan Joyce hari ini.

Dia akan mengunjungi Amerika Serikat minggu depan dan kemarin mengumumkan bahwa Joyce tidak akan menjabat sebagai pelaksana tugas PM karena yang bersangkutan akan mengambil cuti.

Politisi Partai Liberal Kevin Andrews mengatakan PM Turnbull harus membatalkan perjalanannya untuk menyelesaikan perbedaan dengan Joyce.

Kepada Sky news dia mengatakan kedua orang ini perlu bertemu karena kalau tidak "sirkus ini akan terus berlanjut".

Perang Koalisi

Komentar pedas antara PM dan Wakil PM itu mengejutkan sejumlah politisi mereka di parlemen.

Salah satunya mengatakan "kehilangan kata-kata" melihat "peperangan terbuka" antara Perdana Menteri dan Wakil Perdana Menteri.

Pemimpin Partai Buruh yang beroposisi Bill Shorten juga menggambarkan situasi ini sebagai peperangan.

"Cara kedua orang ini berperilaku, keduanya tidak fit hari ini untuk jabatan tinggi yang saat ini mereka pegang," kata Shorten.

"Kemarin Turnbull mengumumkan perang terhadap Joyce," ujarnya.

"Hari ini, Joyce mengumumkan perang terhadap Turnbull," tambah Shorten.

Perselisihan tersebut membuat politisi Partai Liberal dan Nasional frustrasi.

Beberapa politisi Liberal percaya bahwa Joyce harus mengundurkan diri dari posisi kabinet dan melihat komentarnya hari ini sebagai bukti lain bahwa dia harus mundur.

Ada kekhawatiran jika mereka tidak dapat menemukan cara mengatasinya maka situasi yang sudah tegang akan memburuk.

Barnaby Joyce, slightly red in the face, shouts with his mouth wide open. Malcolm Turnbull sits behind, with his back to him.
Pekan ini sangat menegangkan bagi PM Turnbull dan Wakil PM Barnaby.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement