Rabu 21 Mar 2018 14:52 WIB

ASEAN Minta Australia tak Bergantung pada Mahasiswa Cina

Sektor pendidikan merupakan ekspor terbesar ketiga di Australia.

Sektor pendidikan merupakan ekspor terbesar ketiga Australia.
Foto: ABC News/Taryn Southcombe
Sektor pendidikan merupakan ekspor terbesar ketiga Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Pertemuan ASEAN di Malaysia pada hari Rabu (21/3) akan mendesak Australia untuk menghentikan ketergantungan mereka pada besarnya jumlah mahasiswa internasional asal Cina. ASEAN meminta Australia mulai mencari mahasiswa dari kawasan Asia Tenggara.

Sektor pendidikan merupakan ekspor terbesar ketiga di Australia. Menurut data Departemen Pendidikan Australia, pada tahun 2017 saja sekitar 800 ribu pelajar dan mahasiswa datang ke negara ini.

Menyusul pertemuan puncak ASEAN pekan lalu di Sydney, Dialog Pendidikan ASEAN-Australia untuk pertama kalinya akan digelar di Penang, Malaysia. "Salah satu topik utama yaitu bagaimana Australia bisa mengalihkan fokusnya ke Cina ke negara-negara ASEAN," ujar Direktur ASEAN Focus Group Michael Fay.

"Bagi sejumlah universitas di Australia, 40 persen mahasiswa internasional mereka berasal dari Cina," jelasnya.

"Jadi, jika terjadi sesuatu pada pasar Cina itu, seperti penurunan ekonomi atau masalah dengan visa, Australia akan sangat merasakan dampaknya," katanya.

"Sejumlah lembaga pendidikan kita sangatlah bergantung pada pasar Cina," kata Fay menambahkan.

Akibat kebangkitan Cina

Profesor Anthony Welch dari Fakultas Pendidikan University of Sydney menjelaskan besarnya permintaan besar dari Cina. "Saya kira kebangkitan kenaikan dramatis Cina dalam beberapa tahun terakhir telah mengejutkan dunia. Jadi, bisa dimengerti terjadinya peningkatan pada mahasiswa Cina, namun telah mengabaikan tetangga lainnya," kata Profesor Welch.

"Ada alasan bagus bagi kita untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara ASEAN, termasuk di bidang pendidikan," katanya.

"Ada juga alasan geopolitik lebih luas bagi Australia untuk sedkit mengalihkan fokusnya," katanya menambahkan.

Bukan ketergantungan

CEO Universitas-Universitas Australia, Belinda Robinson, mengatakan, istilah ketergantungan tidak tepat jika bicara mengenai Cina sebagai sumber mahasiswa internasional di Australia. "Saya kita istilah ketergantungan itu tidak tepat. Apa yang dilakukan universitas Australia yaitu menyediakan pendidikan berkualitas tinggi kepada mahasiswa internasional yang ingin belajar," katanya.

"Tidak mengherankan bahwa sekitar 30 persen mahasiswa internasional adalah orang Cina dengan populasi 1,4 miliar penduduk. Namun, Australia memiliki 70 persen mahasiswa dari negara lain, termasuk sekitar 20 persen dari negara-negara ASEAN," paparnya.

Dialog ASEAN-Australia juga dimaksudkan untuk meningkatkan mobilitas bagi mahasiswa Australia dan ASEAN dan menggagas bahasa Inggris sebagai bahasa resmi ASEAN.

Diterbitkan oleh Farid M Ibrahim dari artikel berbahasa Inggris di sini.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/studi-nad-inovasi/asean-desak-australia-jangan-tergantung-pada-mahasiswa-china/9572036
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement