REPUBLIKA.CO.ID, DARWIN -- Musim badai siklon yang sangat aktif kini meningkat di wilayah tropis Australia. Menurut pemantauan Biro Meteorologi (BOM) ada empat badai yang sedang terjadi di utara negara itu.
Radar BOM memantau badai Siklon Tropis Marcus dan Nora di perairan barat laut Australia, serta dua badai lainnya di wilayah timur laut. Siklon Marcus sejauh ini merupakan yang paling ekstrim.
Badai tropis kategori dua yang menghantam Darwin akhir pekan, berkembang menjadi kategori lima pekan ini, merupakan badai terkuat di perairan Australia selama lebih dari satu dekade. Siklon Marcus mencatat kecepatan angin maksimum 230 kilometer per jam di pusarnya dan menimbulkan hembusan angin hingga 325 kilometer per jam.
Kecepatan angin di atas intensitas ini belum pernah terkahir kali terjadi saat badai Siklon Monica pada tahun 2006. Pada Jumat (23/3) pagi kategorinya diturunkan menjadi kategori empat dan semakin melemah sebelum menuju ke pesisir utara Australia Barat akhir pekan ini.
Siklon Nora
Jonathan How dari BOM menjelaskan pihaknya juga memantau perkembangan Siklon Tropis Nora di Teluk Carpentaria. Siklon Nora mulai terbentuk pagi ini di Laut Arafura dan diperkirakan akan semakin meningkat selama akhir pekan.
Saat ini ada peringatan untuk pulau Elcho Island hingga Cape Shield di Northern Territory dan dari pulau Thursday Island hingga Cape Keerweer di Queensland. How menjelaskan siklon tropis di Teluk "dikenal karena sangat tidak menentu" dan masih ada ketidakpastian kemana arahnya.
Dia mengatakan, badai ini diperkirakan mencapai daratan di suatu tempat di sepanjang Teluk Queensland timur atau selatan. Banjir yang meluas di Queensland utara awal bulan ini mengisolasi kawasan itu dan menggenangi lebih dari 200 rumah.
"Kami tentunya sangat memperhatikan bagaimana hujan di sana, karena masyarakat di sana bisa terisolir," kata How.
Dua badai lainnya
Di kawasan Laut Koral, juga diperkirakan adanya tekanan tropis rendah yang memicu banyak hujan mulai dari Kepulauan Solomon hingga Kaledonia Baru. How menjelaskan ada kemungkinan kecil sistem ini akan berubah menjadi badai tropis.
"Kita tidak dapat mengesampingkannya, namun tampaknya kondisinya tidak mendukung untuk berkembang jadi badai tropis," kata How.
Sistem ini diperkirakan akan bergerak ke timur dan memasuki wilayah Fiji minggu depan. BOM mengatakan sejauh ini pihaknya belum mengeluarkan peringatan resmi terkait perkembangan sistem tropis lebih jauh ke timur laut di Samudera Hindia, yang juga kemungkinannya tidak berubah jadi badai siklon.
"Kita jelas tidak bisa mengesampingkan hal itu. Sejumlah pemodelan menunjukkan sistem itu akan bergerak menjadi topan, namun pemodelan lain tidak. Namun diperkirakan tidak berdampak di wilayah daratan benua ini," jelas How.
Australia sejauh ini mengalami musim siklon paling aktif, dengan tujuh badai telah menerjang wilayahnya.
Diterbitkan oleh Farid M Ibrahim dari artikel berbahasa Inggris di sini.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
