Rabu 18 Apr 2018 15:38 WIB

Ibu Tunggal di Australia Ini Adopsi 50 Anak

Ibu tunggal ini dinobatkan sebagai NSW Mother of the Year oleh badan amal anak-anak

 Sarina Kapeli (kanan) mencalonkan ibu angkatnya Noelene Lever (kiri) sebagai Ibu Terbaik Tahun Ini di NSW.
Foto: ABC News/Antonette Collins
Sarina Kapeli (kanan) mencalonkan ibu angkatnya Noelene Lever (kiri) sebagai Ibu Terbaik Tahun Ini di NSW.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Seorang ibu yang sekarang berusia 78 tahun di negara bagian New South Wales mendapat penghargaan setelah selama lebih dari 40 tahun mengasuh lebih dari 50 anak. Noelene Lever berusia pertengahan 30-an dengan lima anak kecil ketika suaminya tewas dalam kecelakaan mobil.

Tetapi wanita Aborijin yang tidak terkalahkan dari pantai utara New South Wales ini kemudian malah membina lebih dari 50 anak asuh di sebuah rumah di mana dia mengatakan 'pintunya tidak pernah tertutup'.

Sekarang di usianya yang ke-78 tahun ia mendapat pengakuan atas cinta dan dedikasi seumur hidupnya kepada anak-anak yang membutuhkan, dengan dinobatkan sebagai NSW Mother of the Year oleh badan amal anak-anak nasional, Barnardos Australia.

Bagi Noelene,  tindakan tersebut tampaknya datang secara alami. "Saya sendirian, tapi saya melihat seorang anak yang membutuhkan, hati saya langsung bersimpati kepada mereka. Cinta tidak butuh biaya dan banyak dari mereka hanya meminta sedikit cinta, kepercayaan dan sedikit pemahaman," katanya.

Noelene mengatakan bahwa pihak berwenang berusaha membujuknya untuk mengadopsi anak-anak yang ia asuh tetapi ia menolak karena itu berarti anak-anak tersebut akan dipaksa memutuskan hubungan dengan orang tua dan saudara kandung mereka. "Pada masa itu, saya diminta untuk mengadopsi tetapi saya mengatakan tidak karena saya yakin mereka tidak akan ingin melihat keluarga mereka," katanya.

"Aku percaya didalam diri anak-anak ini mereka masih mengenal keluarganya dan aku biasa membawa mereka ke keluarga mereka."

Dari 'beberapa minggu' hingga 39 tahun

Salah satu dari anak-anak yang pernah dibesarkan Noelene Lever adalah Sarina Kapeli yang ia asuh sejak dari masih bayi baru lahir pada usia dua minggu.

Noelene dan Sarina Photo: Sarina Kapeli dibesarkan oleh Noelene Lever sejak dia masih bayi berusia 2 minggu. (Supplied)

Noelene pindah ke Sydney setelah kematian suaminya untuk mencari pekerjaan guna menghidupi keluarganya dan dia menjalankan Layanan Anak Aborijin ketika salah seorang kliennya memintanya untuk pergi ke rumah sakit bersamanya untuk mengambil bayinya.

"Dia berkata 'bisakah kau menjaganya untukku selama beberapa minggu?', Dan anda tahu? Ketika ia ada dalam pelukan saya,  dia hanya seorang bayi, dia tertidur dan kemudian membuka matanya dan menatapku dan tersenyum dan ketika itu juga, dia memenangkan hati saya, "kata Noelene.

Dia tetap tinggal bersamanya, menamatkan kelas sekolah kelas 12 dan menjadi pekerja muda. Sekarang pada usia 39 dan dengan tiga anak-anaknya sendiri, Sarina Kapeli mencalonkan Noelene sebagai peraih penghargaan Barnardos 2018 Mother of the Year.

"Dia memiliki semua kualitas dari hati yang indah, dia rendah hati, dia seorang yang dermawan, selalu memikirkan orang lain dan bukan dirinya sendiri, anak-anak adalah prioritas utamanya, dia sangat istimewa," katanya.

Noelene mengatakan bahwa dia selalu memperlakukan anak-anak asuhnya seperti anaknya sendiri.

Noelene Lever diumumkan sebagai pemenang penghargaan Photo: Noelene Lever dikelilingi keluarganya ketika dia dinobatkan sebagai peraih penghargaan Ibu Terbaik Tahun ini di negara bagian New South Wales (NSW) atau NSW Mother of The Year. (ABC News: Antonette Collins)

"Saya katakan kepada anak-anak saya ketika mereka berjalan melewati pintu itu, mereka diperlakukan sebagai keluarga," katanya.

"Mereka mendapatkan cinta yang sama seperti yang saya berikan dan Anda tidak mendapatkan lebih dari apa yang mereka lakukan, Anda semua sama.

"Anak-anakku mengerti itu, mereka mengerti dari mana saya berasal."

Dan tidak semua anak yang dibesarkannya adalah anak-anak aborijin – Noelene bercerita anak pertama yang dibesarkannya adalah "gadis kulit putih".

"Itu tidak ada bedanya," katanya.

"Bagi saya, warna, agama, bahasa, dari negara mana Anda berasal, tidak ada bedanya.

"Anak-anak adalah tetap anak-anak, dan bersama saya, saya lebih suka berada di sana untuk mereka daripada melihat mereka sia-sia, bahkan jika itu adalah pengorbanan."

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2018-04-18/ibu-terbaik-nsw/9669756
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement