Rabu 25 Apr 2018 17:53 WIB

Pantai Ditutup karena Ubur-Ubur Mematikan di Australia Barat

Seorang wanita dilarikan ke rumah sakit setelah disengat unur-ubur irukandji

 Perenang diberitahu untuk keluar dari air setelah seorang pengunjung wanita tersengat ubur-ubur paling mematikan.
Foto: ABC News: Sam Tomlin
Perenang diberitahu untuk keluar dari air setelah seorang pengunjung wanita tersengat ubur-ubur paling mematikan.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Pantai Cable di Broome, Australia Barat (WA) ditutup untuk umum setelah seorang wanita yang sedang berenang disengat seekor ubur-ubur jenis paling mematikan di dunia. Petugas penyelamat dari Surf Life Saving Australia Barat (WA) mengatakan, wanita itu dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan setelah disengat ubur-ubur irukandji.

Dia dalam kondisi stabil di Rumah Sakit Broome. Sekitar 10 orang disengat irukandji di daerah Broome setiap tahun.

Surf Life Saving WA mengatakan pantai Cable akan tetap ditutup selama 24 jam, dan upaya pembersihan ubur-ubur mematikan dengan menggunakan jaring reguler akan dilakukan di daerah itu selama penutupan pantai berlangsung. Insiden terbaru itu terjadi hanya beberapa minggu setelah Hannah Mitchell yang berusia 14 tahun nyaris tewas setelah disengat ubur-ubur Irukandji di bagian lengannya saat sedang berenang di pantai Pilbara, Australia Barat pada Minggu Paskah lalu.

Hannah Mitchell di rumah sakit di Perth Photo: Hannah Mitchell menjalani perawatan karena tersengat irukandji ubur-ubur yang mematikan. (Disediakan: Casey Mitchell)

Hannah sempat dirawat dalam kondisi koma selama beberapa hari di Rumah Sakit Princess Margaret, di mana dia menghabiskan dua minggu untuk pulih. Korban sengatan Irukandji selain akan mengalami rasa sakit yang luar biasa dan kram, salah satu gejala lain yang lebih tidak biasa dari sengatan irukandji adalah korban akan mampu merasakan kedatangan rasa sakit luar biasa.

Reaksi terhadap sengatan tak terduga

Associate Profesor di Institut Kesehatan dan Pengobatan Tropis di James Cook University, Jamie Seymour mengatakan sulit untuk memprediksi dengan tepat bagaimana orang akan bereaksi terhadap ubur-ubur irukandji. "Masalah yang kita miliki dengan sengatan irukandji adalah bahwa kita tidak cukup tahu tentang hal itu," katanya.

"Orang akan berharap bahwa anak-anak kecil dan orang tua harus [mengalami] efek yang lebih besar, tetapi tampaknya itu tidak terjadi. Tapi sebagian besar orang yang disengat binatang ini ... akan (berakhir di) rumah sakit dan merasakan sakit luar biasa yang datang bertubi-tubi,” tuturnya. Hanya ada dua kematian yang tercatat akibat sengatan ubur-ubur irukandji.

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2018-04-25/pantai-di-tutup-karena-ubur-ubur/9696942
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement