Jumat 04 May 2018 07:09 WIB

Puluhan Orang Jadi Korban Lotre Facebook di Queensland

Penipuan berkedok lotre Facebook ini dengan iming-iming hadiah uang Rp 75 miliar.

 Kartu kredit palsu seolah-olah dari Facebook yang digunakan untuk menipu di Queensland. (Supplied: Queensland Police Service)
Kartu kredit palsu seolah-olah dari Facebook yang digunakan untuk menipu di Queensland. (Supplied: Queensland Police Service)

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Polisi di negara bagian Queensland, Australia, mengatakan bahwa 30 orang di negara bagian tersebut menjadi korban penipuan lotre Facebook dengan iming-iming hadiah uang 7,5 juta dolar Australia (sekitar Rp 75 miliar). Karena penipuan tersebut, para korban mengalami kerugian ratusan ribu dolar Australia.

Polisi Queensland mengatakan bahwa dalam kasus penipuan ini para korban dikirim kartu kredit dengan nama Facebook yang tampak memang seperti asli. Pada awalnya, para korban ini dikontak lewat akun Facebook mereka oleh seseorang yang mengaku bekerja untuk Facebook yang mengatakan bahwa mereka menang hadiah 7,5 juta dolar Australia dalam "Facebook Lottery".

Para korban kemudian diminta membayar biaya administrasi sehingga hadiah lotre itu bisa dikeluarkan. Hadiah itu bisa berjumlah ratusan ribu dolar dan bisa diterima dalam bentuk beberapa tahap.

Mereka kemudian dikirimi kartu kredit Facebook dan diberitahu bahwa kartu tersebut akan aktif setelah para korban membayar tambahan 7.500 dolar Australia di atas biaya yang sebelumnya sudah dibayarkan.

Back of a fake Facebook credit card being used to scam Australians Photo: Polisi Queensland mengatakan tidak ada yang namanya Lotre Facebook.(Supplied: Queensland Police Service)

Setelah ini dilakukan, mereka akan mendapat hadiah lotre yang dijanjikan. Detective Acting Superintendent Melissa Anderson dari Bagian Kelompok yang Menangani Kejahatan Cyber dan Keuangan mengatakan tidak ada yang namanya lotre Facebook dan tidak ada juga yang namanya kartu kredit Facebook.

"Ini hanya bentuk penipuan yang menggunakan cara lama yang sudah pernah ada sebelumnya, tetapi sekarang menggunakan pendekatan media sosial." kata Anderson.

"Para korban mengalami kerugian 7.500 dolar Australia dan juga pembayaran biaya yang sudah dibayarkan sebelumnya."

"Ini adalah contoh lagi para kriminal mencari sasaran mereka yang rentan di masyarakat."

Anderson mengatakan, salah seeorang korban terbaru mengalami kerugian lebih dari 100 ribu dolar Australia (sekitar Rp 1 miliar) dalam penipuan ini. Dia juga mengatakan, polisi khawatir masih ada lagi korban yang belum melapor. "Kami terus mengimbau masyarakat untuk menyadarai bahwa bila seseorang tiba-tiba menghubungi kita dengan mengatakan kita telah menang hadiah dalam jumlah besar, sebaiknya diabaikan saja atau minta pendapat independen," katanya.

"Pastikan Anda tidak memberikan rincian data pribadi dan curiga dengan siapa saja yang mencari informasi kita baik secara daring maupun lewat telepon. Anda tidak bisa menang lotre kalau tidak pernah membeli."

"Kami mendesak warga masyarakat untuk tetap berhati-hati memberikan rincian informasi pribadi daring."

"Kalau memang terlalu muluk kedengarannya, menurut saya 100 persen, memang tidak benar."

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2018-05-03/penipuan-lotere-facebook-makan-korban-di-queensland/9723882
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement