Rabu 23 May 2018 05:16 WIB

Sinagoge di Adelaide Ditempeli Poster Nazi

Poster neo-Nazi ini juga dilaporkan ditemukan di berbagai universitas di Australia.

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID Seorang pemimpin komunitas Yahudi di Adelaide menuntut agar ada hukuman yang lebih berat bagi tindak kejahatan penebar kebencian. Tuntutan ini disampaikan menyusul ditemukannya banyak poster pro Nazi dan antisemitisme, berisi pesan kebencian terhadap Yahudi di pusat kota, termasuk di kampus-kampus dan di sebuah sinagoge.

Beberapa pesan dalam poster tersebut secara langsung terkait dengan kelompok Antipodean Resistance, yang mengusung kebanggaan ras kulit putih, serta menampilkan gambar-gambar swastika, pemimpin Nazi Adolf Hitler, dan penghinaan terhadap orang-orang Yahudi.

Sebuah gambar Hitler yang sedang melakukan penghormatan ditemukan tertempel di sebuah tiang di Carrington Street. Poster yang sama juga ditemukan di sekitarnya.

Brosur Antipodean Resistance juga telah beredar di sejumlah kampus di Adelaide.

"Sepertinya ada benda tajam menempel di belakang poster dan stiker mereka, jadi berhati-hatilah kalau mau merobeknya," kata seorang pengguna jejaring sosial Reddit.

Ketua Dewan Komunitas Yahudi Australia Selatan, Norman Schueler, mengatakan, papan pengumuman di sinagoge baru-baru ini ditempeli poster-poster berbau rasis, yang tampaknya menandai perayaan ulang tahun Hitler pada 20 April.

"Ini sangat memprihatinkan, bahkan menjijikkan," kata Norman.

Ia melanjutkan, yang sangat mengkhawatirkan adalah UU Australua mengenai anjuran melakukan kekerasan tidak cukup untuk dituntut hukum. "Kita mungkin memiliki peraturannya, tapi tampaknya tidak cukup kuat."

Di kampus-kampus

Poster sejenis dari neo-Nazi juga dilaporkan ditemukan di berbagai universitas di Australia, termasuk di Tasmania. Norman menyatakan kewaspadaan terhadap peningkatan aktivitas antisemitisme di Adelaide dalam beberapa waktu terakhir

"Dalam enam atau 12 bulan terakhir, ada perubahan di Australia Selatan. Hal ini secara langsung terkait dengan kelompok Antipodean Resistance," katanya.

"Antipodean Resistance sedang merekrut orang untuk mendukung ideologi mereka. Ini mengingatkan tahun 1930-an di Jerman. Apa yang menyebabkan hal ini kembali populer di dunia? Saya tidak mengerti."

Asosiasi Mahasiswa Australia Selatan membahas masalah ini pada pertemuan mereka Maret lalu. Mereka menyatakan menyadari adanya dorongan untuk mempromosikan ideologi neo-Nazi di kalangan mahasiswa sejak awal tahun ini.

"Tentu saja kami telah melihat poster dan stiker bergambar Nazi dan slogan rasis di empat kampus University of South Australia," kata ketua asosiasi mahasiswa, Jordan Mumford.

"Selama beberapa pekan terakhir ini mengalami sedikit peningkatan."

Jordan mengatakan, ia terus berhubungan dengan rekan-rekan mahasiswa lainnya di University of Adelaide dan Flinders University agar menemukan berbagai cara mengatasi penyebaran poster dan stiker.

"Saya pikir karena mahasiswa sedang mengenyam pendidikan tinggi, mereka tidak akan tertarik pada pandangan yang tidak toleran ini," ujarnya.

Simak beritanya dalam bahasa Inggris di sini.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement