Jumat 25 May 2018 20:45 WIB

Survei: Perokok tak Pedulikan Foto Peringatan Dampak Rokok

Hampir 60 persen responden menyatakan peringatan foto tidak efektif hentikan merokok.

Red: Nur Aini
Peringatan gambar di kemasan rokok.
Foto: Twitter
Peringatan gambar di kemasan rokok.

REPUBLIKA.CO.ID, BRISBANE -- Foto-foto yang menunjukkan kaki penuh borok dan gigi membusuk pada bungkus rokok tidak lagi cukup mengejutkan untuk mendorong orang menghentikan kebiasaan merokok.

Tim James Cook University menyurvei 900 orang, termasuk non-perokok, perokok, apoteker dan siswa di Townsville, Rockhampton dan Brisbane, mencari pandangan mereka tentang label peringatan rokok saat ini. Hampir 60 persen berpikir bahwa peringatan itu tidak efektif untuk membuat perokok saat ini berhenti merokok.

Hanya 27 persen orang yang disurvei berpikir bahwa label itu efektif dalam mencegah non-perokok mengambil kebiasaan itu.

 

Penulis survei Aaron Drovandi mengatakan, ketika banyak orang berpikir bahwa peringatan itu masih merupakan ide yang bagus, para perokok tidak lagi terkejut.

"Mereka terbiasa melihat itu. Sebagian orang akan mencoba untuk menyembunyikan kemasan hanya untuk tidak melihat peringatan," katanya.

"Sebagian orang akan meminta peringatan yang tidak berlaku bagi mereka, misalnya seseorang yang tidak memiliki anak akan meminta kemasan dengan peringatan dengan anak yang sakit di atasnya karena mereka dapat menjauhkan diri dari apa yang ingin ditunjukkan oleh peringatan.

"Orang mengatakan, 'ya kemasan mungkin awalnya memengaruhi saya ketika saya pertama kali melihatnya, tetapi itu tidak mengganggu saya'."

 

Aaron Cramond seorang perokok mengatakan ia tidak memperhatikan peringatan itu.

"Aku bahkan tidak melihat mereka, tidak bisa tahu apa gambarnya kadang-kadang," katanya. "Yang saya lihat adalah nama dan berapa isinya, saya telah melihat semua gambar."

Glen Davies, yang telah berhenti merokok, mengatakan banyak orang telah terbiasa dengan gambar peringatan. "Saya pikir mereka lebih merupakan gambar kebaruan dan orang-orang akan 'melihat itu'," katanya. "Tidak seorang pun pernah berpikir itu akan terjadi pada mereka ketika mereka merokok ... tidak ada yang bangun di pagi hari dan berpikir itu akan terjadi pada saya.

 

 

'Orang lebih peduli tentang uang daripada kesehatan'

Drovandi mengatakan temuan menyarankan otoritas kesehatan terkait untuk memunculkan cara-cara baru untuk mendorong perokok untuk berhenti dari kebiasaan itu.

 

"Apa yang saat ini kita miliki di Australia, yaitu sejumlah peringatan yang dirotasi.. Juga mencoba memikirkan cara-cara baru untuk menjangkau orang menjelaskan risiko merokok dengan cara-cara yang tidak mereka temui, yang mungkin mencoba memicu lebih banyak respons daripada peringatan kemasan saat ini yang efektivitasnya berkurang dari waktu ke waktu."

Dia mengatakan orang yang ikut serta dalam survei itu berpikir bahwa pesan-pesan individual yang dicetak pada rokok bisa menjadi strategi yang efektif. "Pesannya, 'Merokok satu bungkus per hari biayanya lebih dari 11 ribu dolar per tahun. Apa yang bisa Anda beli sebagai gantinya?'," katanya.

"Banyak orang mengindikasikan bahwa mereka lebih peduli tentang uang daripada kesehatan mereka sendiri.

"Bagi yang lain yang dinilai tinggi adalah sebatang rokok dengan skala waktu yang dicetak di sisi, mengukur jumlah menit kehidupan yang hilang dari mengisap rokok."

Hasil dari survei itu akan dibagikan kepada Cancer Council dan Lung Foundation Australia.

 

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2018-05-25/gambar-peringatan-di-kemasan-tidak-membuat-perokok-berhenti/9801430
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement