REPUBLIKA.CO.ID, Pasukan Libya berbau tembak dengan kelompkok bersenjatana yang diduga ISIS yang diduga di dekat ladang munyak ang dikelola Waha Oil di bagian tengah negara itu. Menurut pejabat setempat serangan pada Sabtu aku itu (3/2), menewskan tiga orang.
“Seorang tentara tewas dan lima lainnya cedera dalam dua hari bentrokan. Sslah satu serangan terjadi di dekat lapangan minyak Dhahr, “ kata Umar al-Faqeh, kepala administrasi di Maradah. “Sehari sebelunya ada pertempuran di daerah lain,” tambahnya.
Lapangan minyak ini dioperasikan oleh Waha, yakni sebuah perusahaan patungan antara perusahaan minyak nasional Libya dan perusahaan AS Hess, Marathon, dan ConocoPhillips.Pasukan perlindungan minyak yang menjaga operasi Waha bersekutu dengan pemerintah timur negara bagian. Administrasi ini didukung PBB berada di ibukota Tripoli di Libya barat.
Negara Afrika Utara ini telah terperosok dalam konflik sejak digulingkannya Muammar Qaddafi pada tahun 2011 dan pada bulan Desember. Orang-orang bersenjata meledakkan pipa Waha yang memompa minyak mentah ke pelabuhan Es Sider. Akibatnya, untuk sementara telah memotong produksi Libya sekitar 100.000 barel per hari. Pejabat menyalahkan "teroris", tanpa memberikan rincian.
Daerah tersebut memiliki sumber dan keamanan yang buru dihuni oleh kelompo ISIS. mereka kehilangan kendali atas benteng mereka di Libya, kota pusat Sirte, pada tahun 2016.