Senin 02 Apr 2018 11:33 WIB

Tunisia Kecam Serangan Israel di Gaza

Tunisia mendesak komunitas internasional segera menghentikan tindakan brutal Israel.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Ribuan masyarakat Gaza bergerak menuju perbatasan Palestina-Israel, Jumat (30/3).
Foto: Dok. Istimewa
Ribuan masyarakat Gaza bergerak menuju perbatasan Palestina-Israel, Jumat (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Pemerintah Tunisia, pada Ahad (1/4), mengutuk serangan pasukan Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang telah menyebabkan 17 orang tewas. Tunisia mendesak komunitas internasional segera menghentikan tindakan brutal Israel.

"Tunisia sangat mengutuk serangan brutal Israel terhadap warga Palestina yang menggelar demonstrasi damai di Jalur Gaza pada peringat ke-42 Hari Tanah sebagai bagian dari peristiwa Bulan Maret Agung," kata Kementerian Luar Negeri Tunisia, dilaporkan laman Anadolu.

Kecaman Tunisia menambah daftar negara yang memprotes dan mengecam Israel. Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menyatakan kecamannya kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terkait esklasi di perbatasan Jalur Gaza. "Anda adalah penyerbu dan sekarang hadir di tanah itu sebagai penyerang. Pada saat yang sama, Anda adalah seorang teroris," kata Erdogan menyerang Netanyahu.

"Semua orang sudah mengetahui apa yang telah Anda lakukan di Gaza dan Yerusalem. Tidak ada satu pun yang menyukai Netanyahu di dunia ini," ujar Erdogan.

Selain itu, Pemerintah Prancis juga telah mendesak Israel menghentikan serangan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza. "Kami memperingatkan Israel menahan seragan mereka. Prancis juga menyoroti hak asasi warga Palestina untuk menggelar demonstrasi damai," kata Kementerian Luar Negeri Prancis dalam sebuah pernyataan pada Senin (2/4).

Bahkan Paus Fransiskus meminta serangan terhadap warga di Jalur Gaza segera dihentikan. Dia mengatakan, warga di kawasan tersebut merupakan masyarakat yang tidak berdaya. "Semoga cahaya Tuhan menerangi hati nurani semua pemimpin politik dan militer, sehingga pembantaian yang saat ini terjadi bisa segera diakhiri," kata Paus Fransiskus.

Ribuan warga Palestina di Gaza melakukan demonstrasi di perbatasan Israel pada Jumat (30/3). Aksi ini digelar guna menuntut Israel mengembalikan tanah-tanah yang direbutnya saat perang Arab-Israel tahun 1948 kepada para pengungsi Palestina.

Aksi ini berujung bentrok ketika massa mulai mendekati pagar perbatasan Gaza-Israel. Pasukan keamanan Israel segera melepaskan berondongan tembakan. Sebanyak 15 warga Palestina tewas dan lebih dari 1.000 lainnya mengalami luka-luka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement