Senin 16 Apr 2018 15:12 WIB

Afrika Desak Dunia Internasional Temukan Solusi untuk Suriah

Uni Afrika menilai satu-satunya tindakan masuk akal adalah menemukan solusi politik.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Winda Destiana Putri
Uni Afrika
Foto: AP
Uni Afrika

REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA -- Uni Afrika, pada Ahad (15/4), mendesak masyarakat internasional menemukan solusi politik untuk Suriah. Uni Afrika menyoroti pentingnya peran Dewan Keamanan PBB dalam menangani masalah ini.

Dalam pernyataannya Uni Afrika menyoroti perihal dugaan penggunaan senjata kimia oleh Pemerintah Suriah. Dugaan ini pula yang menyebabkan sekutu, yakni Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Prancis melancarkan serangan udara ke Suriah pekan lalu.

Uni Afrika mengatakan mereka mengecam keras penggunaan senjata kimia atau senjata lainnya yang dilarang di bawah hukum internasional. Kendati demikian, tindakan sekutu menyerang Suriah karena adanya dugaan penggunaan senjata kimia tidak sepenuhnya dapat dibenarkan.

"Uni Afrika, yang sangat berkomitmen untuk multilateralisme, menggarisbawahi bahwa setiap respons terhadap tindakan tersebut (penggunaan senjata kimia oleh Suriah) harus didasarkan pada bukti yang tak terbantahkan yang dikumpulkan oleh entitas yang kompeten, independen, dan kredibel serta sepenuhnya mematuhi hukum internasional," kata Uni Afrika, dikutip laman Anadolu.

Potensi pertikaian antar kubu yang terlibat dalam konflik Suriah, menurut Uni Afrika, kian besar. Oleh sebab itu, Dewan Keamanan PBB harus segera mengambil tindakan. "Afrika mengharapkan anggota Dewan Keamanan PBB, terutama mereka yang permanen, mengesampingkan perbedaan-perbedaan mereka dan berupaya mengejear perdamaian global serta kebaikan bersama umat manusia, sejalan dengan tanggung jawab yang diberikan kepada mereka oleh Piagam PBB," katanya.

Sedangkan untuk Suriah sendiri, Uni Afrika menilai satu-satunya tindakan yang masuk akal adalah menemukan solusi politik. "Intensifikasi upaya internasional untuk menemukan solusi politik yang langgeng hanya berdasarkan kepentingan rakyat Suriah dan menghormati integritas teritorial Suriah adalah satu-satunya tindakan yang masuk akal," ujar Uni Afrika.

Pada akhir pekan lalu, AS, Inggris, dan Prancis melancarkan serangan udara ke kota Homs dan Damaskus, Suriah. Serangan ini diklaim sebagai respons atas dugaan penggunaan senjata kimia oleh Pemerintah Suriah di Douma, Ghouta, dua pekan lalu.

Dalam serangannya, ketiga negara menargetkan fasilitas-fasilitas militer yang diyakini menjadi pusat pengembangan senjata kimia Suriah. Namun sebuah pusat riset ilmiah yang berada di Damaskus turut hancur akibat serangan tersebut.

Pemerintah Suriah sendiri mengecam serangan tersebut. Damaskus menuding serangan itu merupakan balasan atas kekalahan proksi teroris yang dikontrol ketiga negara di daerah Ghouta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement