Sabtu 21 Apr 2018 18:54 WIB

Protes Anti-Pemerintah di Nikaragua, 5 Orang Tewas

Nikaragua memutuskan menerapkan pajak 5 persen bagi para pensiunan

Rep: Puti Almas/ Red: Esthi Maharani
Nikaragua
Foto: Tripadvisor
Nikaragua

REPUBLIKA.CO.ID, MANAGUA -- Aksi protes yang berujung dengan kekerasan terjadi di Nikaragua selama tiga hari terakhir. Sebanyak lima orang dilaporkan tewas pada Jumat (20/4).

 

Aksi protes dilakukan sebagai tanggapan atas dilakukannya reformasi pemerintah terhadap sistem jaminan sosial di negara itu. Pemerintah Nikaragua memutuskan menerapkan pajak 5 persen bagi para pensiunan, termasuk mereka yang menyandang cacat.

 

Peningkatan kontribusi pajak juga diberikan kepada karyawan dan pengusaha. Pemerintah Nikaragua telah dituding menggunakan Institut Jaminan Sosial Nasional (INSS) sebagai sumber keuangan, namun pensiunan dan pekerja yang dipaksa menjadi sumber dana.

 

Sementara itu, dalam sebuah pernyataan, juru bicara pemerintah sekaligus Wakil Presiden Nikaragua Rosario Murillo mengatakan bahwa reformasi yang dilakukan adalah tepat. Ia menyalahkan aksi unjuk rasa yang terjadi dan menekankan bahwa hal itu merusak serta menghancurkan perdamaian yang seharusnya terwujud di Nikaragua.

 

Protes atas reformasi jaminan sosial ini datang menyusul demonstrasi yang satu pekan sebelumnya dilakukan terhadap pemerintah. Sebelumnya, pemerintah dituding melakukan kolusi terkait kebakaran di cagar biologis Indio Maiz yang terletak di kawasan pantai Karibia Nikaragua.

 

Presiden Daniel Ortega kerap mendapat tuduhan bahwa ia melakukan kecurangan dalam proses pemilihan yang berlangsung beberapa tahun lalu. Ia disebut membuat majelis nasional negara dapat dikontrol penuh olehnya, sert merubah konstitusi penting agar dapat berkuasa lebih dari dua periode sebagai pemimpin di negara Amerika Latin itu.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement