Kamis 22 Mar 2018 11:12 WIB

Presiden Peru Mengundurkan Diri di Tengah Skandal Korupsi

Sebuah video yang memperlihatkan Kuczynski tengah menawarkan suap beredar.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nur Aini
Presiden Peru Pedro Pablo Kuczynski berpose dengan kabinetnya sebelum mengundurkan diri pada Rabu (21/3).
Foto: Juanca Guzman Negrini/Presidencia de Peru via AP
Presiden Peru Pedro Pablo Kuczynski berpose dengan kabinetnya sebelum mengundurkan diri pada Rabu (21/3).

REPUBLIKA.CO.ID, LIMA -- Presiden Peru Pedro Pablo Kuczynski memutuskan untuk mengundurkan diri di tengah skandal korupsi yang menjeratnya, Rabu (21/3). Kuczynski (79 tahun) membantah melakukan kesalahan, tetapi ia mengatakan tidak ingin menjadi penghambat pembangunan negara.

Para pemimpin partai di Kongres kemudian setuju untuk menerima pengunduran diri Presiden Kuczynski. Pengunduran diri tersebut terjadi setelah ia tertangkap basah akan memberi suap, sehari sebelum menghadapi pemungutan suara pemakzulan, Kamis (22/3).

Sebuah rekaman video menunjukkan Kuczynski telah menawarkan uang suap kepada politisi oposisi jika mereka mendukungnya dalam pemungutan suara pemakzulan itu. Kuczynski sebelumnya juga pernah selamat dari upaya pemakzulan pada Desember lalu.

Dalam sebuah pidato, Kuczynski mengatakan, rekaman video itu telah diedit untuk memberatkan dia. "Pihak oposisi telah mencoba menggambarkan saya sebagai orang yang korup dan mereka telah berhasil memengaruhi sekelompok pekerja yang jujur di sekitar saya, membuat mereka secara tidak adil terlibat dalam rencana ini untuk menghancurkan pemerintah," kata Kuczynski, dikutip BBC.

"Saya secara kategoris menolak klaim-klaim tidak berdasar ini dan menegaskan kembali komitmen saya kepada Peru dengan jujur, bermoral, dan adil untuk semua orang," kata dia menambahkan.

Pada Desember lalu, ia mengampuni mantan presiden Alberto Fujimori yang dijebloskan ke penjara dalam sebuah kesepakatan dengan anggota parlemen, untuk menghindari pemakzulan. Sekarang, sebuah rekaman video muncul dan menunjukkan upaya tawar-menawar untuk alasan yang sama.

Upaya pemakzulan terhadapnya dilakukan setelah Kuczynski dituduh menerima pembayaran ilegal dari perusahaan konstruksi raksasa Brasil, Odebrecht. Namun, ia justru menuduh oposisi sedang berusaha melakukan kudeta terhadap pemerintahannya.

Empat tahun setelah dimulainya investigasi, skandal penyuapan yang dikenal dengan 'Car Wash Scandal' Brasil itu telah mulai berdampak pada politik di wilayah tersebut. Pekan depan, mantan presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, calon terkemuka dalam pemilihan presiden pada Oktober mendatang, juga dapat dijebloskan ke penjara terkait skandal ini.

Kuczynski adalah mantan bankir Wall Street yang menuntut ilmu di Universitas Oxford, Inggris selatan. Dia memenangkan kursi kekuasaan dalam pemilihan presiden Peru pada 2016.

Pengunduran dirinya akan secara resmi diterima di Kongres, yang dikendalikan oleh oposisi, Kamis (22/3). Menurut Konstitusi Peru, Wakil Presiden Pertama Martin Vizcarra akan menggantikannya sementara sebagai pelaksana tugas presiden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement