Rabu 28 Mar 2018 10:00 WIB

Jimmy Carter: Skandal Perselingkuhan akan Hancurkan Trump

Skandal ini akan sangat berdampak pada kehidupan pribadi maupun politik Trump

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nidia Zuraya
Mantan Presiden AS, Jimmy Carter
Mantan Presiden AS, Jimmy Carter

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Mantan Presiden AS Jimmy Carter angkat bicara terkait skandal perselingkuhan Presiden AS Donald Trump dengan bintang film dewasa Stormy Daniels. Menurutnya, skandal tersebut akan sangat berdampak pada kehidupan Trump, secara pribadi  maupun politik.

Dalam wawancara dengan Norah O`Donnell dari CBS News, Carter (93 tahun) mengatakan meski konsekuensi hukum dan politik telah disisihkan, persepsi bahwa Trump tidak setia kepada istrinya, Melania, tetap akan mempengaruhinya.

"Saya pikir kebanyakan orang menginginkan seorang presiden yang mereka percaya untuk selalu mengatakan kebenaran, dan yang memiliki nilai moral dasar, termasuk kesetiaan kepada istrinya sendiri," kata Carter.

Carter, yang sedang melakukan tur promosi bukunya yang ke-32 yang berjudul Faith: A Journey for All, juga mengatakan kepada USA Today dia berpikir kemarahan rakyat AS akan mempengaruhi elektabilitas dalam politik. Terutama mengenai perlakuan buruk Trump terhadap Melania yang sekarang menjadi ibu negara.

 

Baca juga, Adik Jared Khusner Ikut Aksi Menentang Kebijakan Trump

"Saya pikir dalam jangka panjang hal ini akan memberikan efek merusak pada kedudukan politiknya. Kita akan melihat dampak buruk dari pelanggarannya atas sumpah sucinya kepada Tuhan untuk setia kepada istrinya," jelas Carter.

Daniels, yang memiliki nama asli Stephanie Clifford, mengungkapkan dia telah berselingkuh dengan Trump pada 2006, setahun setelah Trump menikahi Melania, yang berlanjut hingga 2007. Dia mengatakan dia telah menandatangani sebuah perjanjian sebelum pemilu 2016 untuk tetap diam tentang perselingkuhan itu.

Pengacara Trump, Michael Cohen, telah membayar Daniels sebesar 130 ribu dolar AS melalui rekening bank yang terkait dengan perusahaan bernama Essential Consultants LLC. Skandal ini sekarang sedang diselidiki terkait kemungkinan adanya pelanggaran dana kampanye.

Daniels menggugat Trump pada awal bulan ini dengan mengatakan perjanjian itu batal karena Trump tidak menandatanganinya. Ia memperluas gugatannya pada 26 Maret lalu untuk menuntut Cohen, yang telah memfitnahnya dengan mempertanyakan kebenaran klaimnya tentang perselingkuhannya dengan Trump.

Dilansir di Time, Trump dan Gedung Putih telah berulang kali membantah isu perselingkuhan itu. Pernyataan bantahan kembali dikeluarkan Gedung Putih pada Senin (26/3), sehari setelah program '60 Minutes' CBS menyiarkan wawancara eksklusif dengan Daniels.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement