REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kebakaran terjadi di menara Trump atau Trump Tower yang dikenal sebagai bangunan apartemen di New York, Amerika Serikat (AS), Sabtu sore waktu AS atau Ahad (8/4) waktu Indonesia. Kejadian tepatnya berlangsung di lantai 50 dan dilaporkan menyebabkan satu orang tewas.
Selain itu terdapat empat orang lainnya yang mengalami luka-luka. Korban yang tewas merupakan salah satu penghuni apartemen yang belum diidentifkasi, namun dipastikan adalah seorang laki-laki.
Trump Tower yang dimiliki oleh Presiden Donald Trump terletak tepatnya di dekat Manhattan Fifth Avenue, salah satu area paling terkenal di kota tersebut. Miliarder itu sendiri juga memiliki sebuah kantor dan hunian pribadi di sana.
Saat kebakaran berlangsung, ia dilaporkan tidak ada di sana. Namun, Trump yang mengetahui kejadian itu segera memberikan komentar terima kasih kepada petugas pemadam kebakaran yang bekerja dengan maksimal.
"Kebakaran di Trump Tower sudah berakhir, bangunan ini telah dibangun dengan baik dan terima kasih kepada petugas pemadam kebaran semuanya karena telah melakukan pekerjaan dengan baik," ujar Trump melalui akun jejaring sosial Twitter, dilansir The Telegraph, Ahad (8/4).
Sementara itu, hingga saat ini petugas pemadam kebakaran belum merilis dugaan penyebab kobaran api di Trump Tower. Saat kejadian berlangsung ada sekitar 200 personel pemadam kebakaran yang dikerahkan.
Sebelumnya, pada Januari lalu kebakaran juga terjadi di puncak Trump Tower. Sebanyak tiga orang saat itu dilaporkan terluka. Trump Tower selama ini dikenal menjadi apartemen mewah, juga digunakan sebagai kantor, dan tempat usaha lainnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
