Rabu 18 Apr 2018 13:37 WIB

Direktur CIA Lakukan Pertemuan Rahasia dengan Kim Jong-un

Kunjungan rahasia petinggi CIA ini diungkapkan oleh seorang pejabat senior AS

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Nidia Zuraya
Direktur CIA Mike Pompeo.
Foto: AP Photo/Manuel Balce Ceneta
Direktur CIA Mike Pompeo.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Direktur CIA sekaligus kandidat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo dilaporkan telah melakukan kunjungan rahasia ke Korea Utara (Korut). Kunjungan yang dilakukan selama akhir pekan Paskah itu dikabarkan bertemu dengan Pemimpin Korut Kim Jong-un.

Laporan itu dikutip dari seorang pejabat senior AS, dengan syarat anonim. Percakapan Pompeo memicu kepercayaan Presiden Donald Trump bahwa negosiasi produktif dimungkinkan dengan Korut, tetapi jauh dari jaminan.

Trump mengatakan sebelumnya pada hari Selasa (17/4) bahwa AS terlibat dalam pembicaraan langsung di tingkat yang sangat tinggi dengan Korut. Pembicaraan itu untuk mencoba mengatur pertemuan puncak antara dia dan Kim Jong Un.

Trump menebarkan kebingungan dengan mengatakan dia telah berbicara langsung dengan Kim. Tetapi kemudian mengklarifikasinya. "Mari kita biarkan sedikit lebih pendek dari level tertinggi," ujarnya.

"Presiden mengatakan pemerintah telah melakukan pembicaraan di tingkat tertinggi," katajuru bicara Gedung Putih Sarah Sanders.Dia menambahkan bahwa mereka tidak bersamanya secara langsung.

Ditanya tentang Pompeo, dia berkata: "Pemerintah tidak mengomentari perjalanan direktur CIA."

Perjalanan Pompeo membuatnya menjadi pejabat paling senior AS yang mengunjungi Korut sejak2014.Saat itu kepala intelijen James Clapper yang berkunjung ke negara pecahan Korea tersebut.

Komentar Trump itu muncul ketika ia bersama Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Mereka membuka pembicaraan selama dua hari di Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida.

Merefleksikan kedekatan hubungan mereka, pertemuan-pertemuan itu termasuk berjalan-jalan di sekitar tanah yang terawat dengan hati-hati dari klub pantai dan makan malam di teras bersama istri-istri mereka. Mereka juga akan bermain golf yang direncanakan untuk hari Rabu (18/4).

Trump mengatakan dia yakin ada banyak itikad baik dalam mendorong diplomatik dengan Korut. Tetapi dia menambahkan kemungkinan KTT itu mungkintidak akan terjadi. KTT tersebutpertama kali diusulkan pada Maret dan yang menurut presiden dapat terjadi pada akhir Mei atau awal Juni.

Upaya untuk mengatur pertemuan yang belum pernah terjadi sebelumnya antara AS dan para pemimpin Korut telah membantu meredakan ketegangan pengembangan rudal nuklir Pyongyang yang mampu menghantam AS. Menurut pejabat AS dan Korea Selatan (Korsel), Kimtelah setuju untuk membahas denuklirisasi.

Kami telah melakukan pembicaraan langsung pada tingkat yang sangat tinggi dengan Korea Utara. Saya benar-benar percaya ada banyak niat baik; banyak hal baik sedang terjadi," kata Trump kepada wartawan.

"Seperti yang selalu saya katakan, kita akan melihat apa yang terjadi, karena pada akhirnya itu adalah hasil akhir yang penting, bukan fakta bahwa kita berpikir tentang mengadakan pertemuan," ujarnya menambahkan.

Sementara seorang pejabat AS mengatakan pada bulan ini bahwa kontak antara kedua belah pihak melibatkan intelijen dan pejabat Departemen Luar Negeri AS.Spekulasi telah berpusat pada berbagai situs termasuk Pyongyang, zona demiliterisasi antara Korea, Stockholm, Jenewa dan Mongolia.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement