Selasa 24 Apr 2018 18:40 WIB

Senat Buka Jalan Bagi Pompeo untuk Jadi Menlu AS

Pompeo sebelumnya telah menjabat sebagai Direktur CIA selama 15 bulan.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nidia Zuraya
Direktur CIA Mike Pompeo dicalonkan menjadi Menlu AS.
Foto: AP Photo/Manuel Balce Ceneta
Direktur CIA Mike Pompeo dicalonkan menjadi Menlu AS.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS menyetujui pencalonan Mike Pompeo oleh Presiden AS Donald Trump untuk menjadi Menteri Luar Negeri AS, pada Senin (23/4). Dalam pemungutan suara, sebanyak 11 anggota dari Partai Republik mendukungnya, sembilan anggota dari Partai Demokrat menentangnya, dan satu anggota Partai Demokrat mendukung.

Pemimpin Mayoritas Mitch McConnell mengatakan ada cukup suara dalam komite Senat untuk bisa mengkonfirmasi Pompeo pekan ini. Keputusan ini akan memungkinkan Pompeo untuk menghadiri pertemuan puncak NATO pada Jumat (27/4) mendatang.

Pompeo sebelumnya telah menjabat sebagai Direktur CIA selama 15 bulan. Dia telah terlibat dalam persiapan pertemuan puncak antara Trump dengan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, dengan melakukan pertemuan rahasia dengan Kim tiga minggu lalu.

Sementara itu, banyak anggota dari Partai Demokrat yang menganggap Pompeo terlalu keras dan khawatir akan pernyataan kasarnya tentang homoseksualitas dan Islam. Ia mendapat dukungan dari setidaknya tiga senator Demokrat, tetapi bukan di komite itu.

"Saya tidak percaya Direktur Pompeo adalah seseorang yang akan selalu memprioritaskan diplomasi atas konflik, terutama dalam konteks kebijakan luar negeri yang agresif," kata Senator Robert Menendez dari Partai Demokrat di Komite Hubungan Luar Negeri.

Senator Rand Paul dari Partai Republik yang awalnya sempat menentang dalam pemungutan suara komite, akhirnya memutuskan untuk mendukung setelah mendapat tekanan dari partainya. Dukungan Paul telah menyelamatkan Pompeo dari rasa malu karena menjadi kandidat pertama menlu AS yang gagal mendapatkan dukungan komite.

Hal itu juga akan melemahkan reputasi Pompeo secara internasional. Trump juga akan terpengaruh setelah memutuskan untuk merombak timnya, yaitu mengganti Rex Tillerson dengan Pompeo dan mengganti penasihat keamanan nasional H.R. McMaster dengan John Bolton.

Gedung Putih dan Partai Republik telah mendorong pencalonan Pompeo. Serangan tak henti-hentinya telah ditargetkan terhadap Partai Demokrat karena menentang calon yang diusung Trump.

Sementara Paul telah menentang Pompeo selama berminggu-minggu. Ia bahkan telah menggelar konferensi pers untuk mengumumkan penentangannya terhadap Pompeo serta terhadap keputusan Trump untuk menunjuk Wakil Direktur CIA Gina Haspel menjadi pengganti Pompeo.

Haspel, yang akan menjalani sidang konfirmasi Senat bulan depan, juga menghadapi pertarungan konfirmasi yang sulit. Partai Demokrat, dan beberapa Republikan, khawatir mengenai hubungannya dengan penggunaan teknik interogasi kasar oleh CIA, yang secara luas dilihat sebagai bentuk penyiksaan.

Paul berulang kali menyerukan pertentangan terhadap partainya sendiri, sebelum mengubah pikirannya pada menit terakhir. Trump kemudian menyebut Paul sebagai orang baik yang tidak pernah mengecewakan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement