Kamis 24 May 2018 10:13 WIB

AS Balas Usir Dua Diplomat Venezuela

AS kembali memberlakukan sanksi ekonomi untuk Venezuela.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nur Aini
Bendera Venezuela
Foto: walls-world.com
Bendera Venezuela

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Luar Negeri AS mengatakan mereka telah memerintahkan dua diplomat Venezuela untuk meninggalkan AS dalam waktu 48 jam. Langkah tersebut diambil mengikuti keputusan Venezuela yang telah terlebih dahulu mengusir dua diplomat AS.

Menurut departemen itu, dua diplomat yang diusir adalah penanggung jawab Kedutaan Venezuela di Washington DC, dan wakil konsul jenderal konsulat Venezuela di Houston. "Tindakan ini adalah untuk membalas keputusan rezim Maduro yang mengusir Charge d'Affaires dan Wakil Kepala Misi Kedutaan Besar AS di Caracas personae nongrata," kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan resmi, Rabu (23/5).

Pengusiran tersebut menandai eskalasi ketegangan baru antara kedua negara setelah AS kembali memberlakukan sanksi ekonomi pada produsen minyak Venezuela. Sanksi diberikan setelah Washington mengecam kemenangan Presiden Venezuela Nicolas Maduro dalam pemilihan umum Ahad (20/5) lalu.

Presiden sayap kiri Venezuela itu memenangkan pemilihan kembali dengan selisih yang cukup besar dengan kandidat lainnya. Namun AS, Uni Eropa, dan beberapa negara Amerika Latin mengatakan pemilihan umum Venezuela tidak memenuhi standar demokrasi.

Presiden AS Donald Trump menjatuhkan sanksi pada Senin (21/5) untuk membatasi kemampuan Venezuela dalam menjual aset negara. Maduro menanggapinya dengan mengusir dua diplomat AS pada Selasa (22/5).

Maduro menuduh Charge d'Affaires Todd Robinson telah terlibat dalam konspirasi militer. Ia kemudian memerintahkan Robinson dan seorang diplomat senior lainnya, Brian Naranjo, untuk meninggalkan negara itu dalam waktu 48 jam.

Dia tidak memberikan rincian tentang tuduhan itu. Namun menurutnya Kedutaan Besar AS telah ikut campur dalam masalah militer, ekonomi, dan politik negara, dan ia bersumpah akan segera memberikan bukti. Departemen Luar Negeri AS dan dua diplomat itu telah membantah tuduhan Maduro.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement