Selasa 10 Dec 2013 16:29 WIB

Yingluck Akan Mundur, Asalkan...

Rep: Gita Amanda/ Red: Dewi Mardiani
PM Thailand Yingluck Shinawatra
Foto: AP/Manish Swarup
PM Thailand Yingluck Shinawatra

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra menolak mundur dari jabatannya. Yingluck menyatakan akan mundur, jika para pendemo mau turut serta dalam pemilihan umum yang dijadwalkan pada 2 Februari 2014.

Hal tersebut disampaikan Yingluck pada Selasa (10/12), saat menggelar rapat kabinet di markas tentara Thailand. Yingluck terlihat cukup emosional kala menyampaikan permohonannya itu. Terlihat dari air mata yang sempat terbendung di matanya saat berbicara. "Sekarang pemerintah telah membubarkan parlemen, saya meminta Anda berhenti memprotes dan agar semua pihak bekerja sama untuk pemilu," kata Yingluck.

Sementara itu, Yingluck menyatakan akan tetap melanjutkan tugasnya sebagai perdana menteri sementara. Ia tak akan melepas jabatannya hingga pemilihan umum selesai digelar Februari mendatang.

Namun para pengunjuk rasa menolak permintaan Yingluck. Pemimpin protes, Suthep Thaugsuban, menyatakan pada Senin (9/12) malam lalu di hadapan para pendukungnya. Ia memberi waktu 24 jam pada Yingluck untuk mundur dari jabatannya. Para pemimpin protes menolak untuk berpartisipasi dalam pemilu, termasuk di antaranya mantan perdana menteri Abhisit Vejjajiva.

Pembubaran parlemen dan permintaan Yingluck untuk segera menyelenggarakan pemilu tak meredakan aksi protes di Thailand. Para pendemo yakin mereka tak akan menang dalam pemilu, karena kecurangan yang kerap dilakukan pihak Yingluck.

Seperti diketahui sejak tahun 2001, rezim keluarga Shinawatra kerap memenangkan pemilu. Ini membuat oposisi mereka Partai Demokrat merapat pada para pendemo dan melakukan aksi protes.

Para pendemo menuntut berakhirnya rezim Shinawatra di Thailand. Yingluck merupakan adik dari mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, yang divonis bersalah atas sejumlah tindak korupsi. Pemerintahan Yingluck dinilai masih dalam pengaruh kakaknya. Para pendemo mengusulkan untuk membentuk dewan rakyat. Sebab pemilu dinilai akan kembali mengalami kecurangan, dan membuat Yingluck serta partainya kembali menang.

Pada Pemilu 2011 silam, Yingluck memenangkan pemilu atas dukungan partainya Pheu Thai. Pheu Thai meraih dukungan besar dari masyarakat di wilayah Utara dan Timur, yang merupakan daerah termiskin di Thailand.

sumber : Reuters/AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement