Rabu 17 Jan 2018 13:23 WIB

Polisi Myanmar Tembak Mati Tujuh Demonstran di Rakhine

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Lokasi Rakhine di Myanmar.
Foto: en.wikipedia.org
Lokasi Rakhine di Myanmar.

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON--- Polisi Myanmar menembak mati tujuh demonstran dan 12 lainnya cedera di negara bagian Rakhine. Sikap tegas diambil setelah sebuah pertemuan lokal untuk perayaan kerajaan Arakan Buddha berubah menjadi kekerasan.

Sekretaris pemerintah negara bagian Rakhine, Tin Maung Swe mengatakan para demonstran berkumpul pada Selasa malam di Kota Mrauk U di bagian utara Rakhine untuk menandai berakhirnya kerajaan Arakan.

Tin Maung Swe menjelaskan sekitar 4.000 orang memenuhi sebuah gedung pemerintah. Menurutnya penyelenggara tidak meminta persetujuan dari pihak berwenang setempat untuk pertemuan tersebut

"Polisi menggunakan peluru karet pada awalnya tapi kerumunan tidak pergi. Akhirnya anggota keamanan harus menembak. Konflik terjadi ketika beberapa orang mencoba merebut senjata dari polisi, "katanya.

Anggota parlemen daerah dari Mrauk U, Tun Ther Sein mengatakan beberapa pemrotes yang mengalami luka parah dibawa ke ibu kota negara bagian Sittwe, tiga jam perjalanan ke selatan kota yang dipenuhi kuil Buddha tersebut.

Aksi demonstras yang berujung kekerasan ini semakin menambah tantangan yang dihadapi pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi. Puluhan kelompok etnis telah meminta otonomi sejak kemerdekaan dari Inggris pada 1947.

Baca juga,  Menlu Prioritaskan Penurunan Ketegangan di Rakhine.

Kelompok etnis Rakhine, yang juga dikenal sebagai Arakanese, adalah satu dari 135 kelompok etnis yang diakui secara resmi di Myanmar. Identitas mereka terkait erat dengan kerajaan Arakan yang dulu kuat di sepanjang Laut Andaman, yang ditaklukkan oleh kerajaan Burma pada 1784. Kerajaan ini pernah menjadi tempat pemberhentian penting dalam rute perdagangan sutra.

Ketegangan di Rakhine telah meningkat sejak operasi militer Myanmar yang melanda pada Agustus. Kekerasan ini emicu eksodus lebih dari 650 ribu Muslim Rohingya ke Bangladesh.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement