Selasa 23 Jan 2018 03:30 WIB

Mantan Kekasih Kim Jong-un Kembali Jadi Perbincangan

Mantan kekasih penguasa Korea Utara ini mengunjungi Seoul.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Nidia Zuraya
Bintang pop asal Korea Utara (Korut), Hyon Song Wol, melambaikan tangan saat tiba di Seoul, Korea Selatan pada Ahad (21/1).
Foto: AP
Bintang pop asal Korea Utara (Korut), Hyon Song Wol, melambaikan tangan saat tiba di Seoul, Korea Selatan pada Ahad (21/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Nama bintang pop asal Korea Utara (Korut), Hyon Song Wol, kembali menjadi sorotan publik setelah dirinya mengunjungi Ibu Kota Korea Selatan, Seoul pada Ahad (21/1) kemarin. Kehadiran Hyon di Seoul ini juga menjawab spekulasi mengenai kedekatannya dengan penguasa Korut, Kim Jong-un.

Hyon yang dikabarkan pernah menjadi pacar Kim Jong-un ini dilaporkan telah dieksekusi oleh regu tembak Korut. Setelah menjadi subyek spekulasi rumor tersebut selama bertahun-tahun, Hyon disambut oleh rentetan dan sorotan kamera saat ia tiba di Seoul pada Ahad (21/1).

Hyon merupakan penyanyi utama grup musik Moranbong, yang merupakan grup musik wanita Korut terpopuler. Anggota grup musik ini dipilih sendiri oleh pemimpin negara tersebut Kim Jong-un.

Muncul di televisi Korea Selatan, Hyon yang dikawal ketat tidak berkomentar apapun saat melewati kerumunan reporter dan penonton, sebelum naik kereta ekspres di stasiun kereta Seoul menuju kota timur di Gangneung, tempat rombongan keseniannya akan tampil selama Olimpiade Musim Dingin.

Penyanyi tersebut menjadi subyek perhatian media Korea Selatan sejak dia menghadiri pertemuan antara Korea Selatan dan Korea Utara pada pekan lalu. dimana dalam pertemuan tersebut, menyepakati mengenai dua penampilannya dan rombongannya, yang nantinya akan tampil di Seoul dan Gangneung. Namun, status Hyon sekarang muncul sebagai diplomat setelah melalui masa lalunya yang penuh warna.

Badan intelijen percaya bahwa Hyon dan pemimpin Korut Kim Jong-un terlibat dalam hubungan romantis sekitar tahun 2002, saat Kim kembali ke negaranya setelah menempuh pendidikan di sebuah akademi swasta elit di Swiss. Namun, Kim diperintahkan oleh ayahnya Kim Jong-il untuk memutuskan hubungannya. Ia kemudian menikahi seorang perwira tentara Korea Utara, hingga mempunyai seorang anak.

Hyon kembali menjadi pusat perhatian pada awal tahun 2012, saat dia tampil di sebuah acara di Pyongyang dalam peringatan Hari Perempuan Internasional, yang juga dihadiri oleh Kim Jong-un.

"Keduanya saling mengenal sejak remaja dan rumor tentang keduanya berselingkuh telah beredar di kalangan elit Pyongyang," kata seorang pejabat intelijen Korea Selatan kepada Harian JoongAng, Seoul seperti yang dilansir di Telegraph, Senin (22/1).

Setahun kemudian, Hyon dilaporkan sebagai salah satu seniman yang termasuk di antara banyak seniman Korea Utara terkenal, yang dieksekusi oleh regu tembak negara tersebut.

Menurut surat kabar Korea Selatan Chosun Ilbo, Hyon merupakan bagian dari kelompok yang ditangkap pada 17 Agustus, karena melanggar undang-undang tentang pornografi dalam negeri. kelompok tersebut dilaporkan ada 12 orang, yang ditembak tiga hari kemudian setelah penangkapan.

Istri Kim Jong-un, Ri Sol-ju, yang merupakan anggota Orkestra Unhasu sebelum menikah dengan Kim, keberatan dengan status tinggi Hyon yang terus berlanjut. Kantor berita KCNA yang dikelola negara Korea Utara membantah laporan tersebut, dan mengklaim artikel tersebut merupakan sebuah karya psikopat dan maniak konfrontasi di pemerintahan dan media Korea Selatan.

Setahun kemudian Hyon tampil di depan umum mengenakan lencana kolonel tentara, dan mengucapkan terima kasih kepada Kim Jong-un atas kepercayaan dan kebaikan Kim dalam mempromosikan seni. Pada Oktober, Hyon terpilih menjadi anggota Komite Sentral Partai Pekerja sebagai anggota pengganti.

Hyon tiba di Seoul beberapa jam setelah Komite Olimpiade Internasional mengizinkan 22 atlet Korea Utara, untuk mengikuti Olimpiade dengan penerimaan luar biasa yang diberikan kepada Korea Utara.

Di antara 22 arlet tersebut, 12 atlet wanita akan bergabung dengan tim hoki wanita Korea Selatan di tim Olimpiade pertama Korea. Lomba lainnya yang akan diikuti oleh atlet Korea Utara adalah skating, skating jarak pendek, ski Alpen atau ski turun bukit dan ski lintas alam.

22 atlet Korea Utara juga akan berbaris bersama pemain Korea Selatan di bawah satu 'bendera persatuan' yang menggambarkan Semenanjung Korea saat upacara pembukaan. "Kesepakatan tersebut kalihatan seperti sesuatu yang tidak mungkin terjadi beberapa minggu yang lalu," kata kepala IOC Thomas Bach di Lausanne, Swiss.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement