Jumat 02 Mar 2018 04:07 WIB

Korut: Sanksi Baru AS tidak akan Berhasil

Sanksi AS digambarkan sebagai yang paling keras pernah dilakukan dalam sejarah.

Warga menonton pidato tahun baru Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Seoul Railway Station di Seoul.
Foto: AP Photo/Ahn Young-joon
Warga menonton pidato tahun baru Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Seoul Railway Station di Seoul.

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara mengatakan sanksi-sanksi baru yang dijatuhkan Amerika Serikat tidak akan berhasil, Kamis (1/3). Pyongyang telah mempersiapkan formula untuk membalas tindakan AS itu.

"Sanksi-sanksi sepihak yang dikeluarkan Presiden AS Donald Trump terhadap Korut dan negara-negara terkait lainnya merupakan pelanggaran yang sia-sia terhadap kedaulatan serta pelanggaran terbuka terhadap hukum internasional yang telah diakui secara universal," kata direktur penelitian politik Lembaga Kajian Amerika pada Kementerian Luar Negeri Korut.

Komentar itu disampakan dalam pernyataan yang dimuat oleh media Korut, Korean Central News Agency (KCNA). Trump pada 23 Februari mengumumkan Amerika Serikat akan meluncurkan satu paket sanksi terhadap Korea Utara dengan mengincar 56 kapal, perusahaan pelayaran dan bisnis perdagangan.

 

"Sanksi-sanksi anti-Korea Utara itu serta tekanan oleh kelompok Trump bisa digambarkan sebagai yang paling keras pernah dilakukan dalam sejarah mengingat sifatnya yang ganas dan sangat konservatif," bunyi pernyataan direktur tersebut.

Pernyataan menyebutkan, pada masa pemerintahan Presiden Barack Obama, Amerika Serikat mengumumkan 217 rancangan sanksi atas 28 peristiwa selama delapan tahun kepemimpinan Obama. Sementara pemerintahan Bush mengeluarkan 11 rancangan sanksi atas dua peristiwa selama ia menjalankan jabatan sebagai presiden AS selama delapan tahun.

"Sangat menyedihkan untuk melihat kelompok Trump secara meluap-luap berpegang teguh pada sanksi dan tekanan, masih bermimpi (sanksi-sanksi) terhadap kita itu akan berhasil," bunyi pernyataan Korut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement