Ahad 11 Mar 2018 11:37 WIB

Pengungsi Rohingya akan Dipindahkan ke Zona yang Lebih Aman

Kamp pengungsian warga Rohingya terkonsentrasi di bagian dengan curah hujan tinggi.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Dwi Murdaningsih
 Dalam foto file bulan September 2017, sejumlah pengungsi perempuan Muslim Rohingya berebut pembagian makanan di kamp pengungsian Balukhali, Bangladesh.
Foto: AP/Dar Yasin
Dalam foto file bulan September 2017, sejumlah pengungsi perempuan Muslim Rohingya berebut pembagian makanan di kamp pengungsian Balukhali, Bangladesh.

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Pengungsi Rohingya yang tinggal di daerah berisiko tinggi di Bangladesh rencananya akan dipindahkan ke zona yang lebih aman. Tambahan 500 hektare tanah telah dialokasikan untuk memukimkan kembali 100 ribu pengungsi yang berisiko besar mengalami banjir dan lonsor di musim hujan yang akan datang.

"Kami telah membangun sejumlah tempat baru di wilayah yang telah dialokasikan. Sekitar 24 ribu pengungsi dari 400 keluarga telah dipindahkan ke lokasi baru karena sangat rentan terhadap tanah longsor. Secara bertahap, kami juga akan memindahkan 76 ribu pengungsi lainnya. Kami berharap bisa menyelesaikan prosesnya dalam dua bulan ke depan," kata Mohammad Abul Kalam, komisaris Refugee Relief and Repatriation Commission (RRRC).

Kamp pengungsian warga Rohingya terkonsentrasi di bagian selatan Bangladesh yang memiliki curah hujan tertinggi. Menurut Departemen Meteorologi Bangladesh, hujan biasanya dimulai pada April dan mencapai titik tinggi pada Juli.

Di kamp pengungsian sementara terbesar di Kutupalong dan Balukhali, banjir bisa terjadi di sepertiga wilayah pengungsi selama musim hujan. UNHCR memperkirakan, lebih dari 85 ribu pengungsi bisa kehilangan tempat tinggal. Sementara 23 ribu pengungsi lainnya tinggal di lereng yang berisiko mengalami tanah longsor.

Badan pengungsi PBB UNHCR menyatakan, kurangnya lahan yang tersedia telah menjadi kendala besar dalam memukimkan kembali pengungsi. Oleh karena itu, badan tersebut sekarang berfokus pada perbaikan keadaan di dalam kompleks permukiman, seperti membangun jembatan, memperkuat tanggul dengan kantong pasir, memperbaiki sistem drainase, dan memperkuat dinding penahan.

"Tanah ini (seluas 500 hektar), karena topografinya, kemungkinan besar bisa menampung sekitar 50 ribu orang. Kami memperkirakan, ada lebih banyak lagi yang butuh dirlokasi," ungkap Caroline.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement