Sabtu 17 Mar 2018 09:46 WIB

Jokowi Bawa Isu Perdagangan ke ASEAN-Australia Summit

Perdagangan bebas lintas negara menjadi salah satu topik penting yang dibahas di per

Presiden Jokowi beserta Ibu Iriana, Mensesneg Pratikno, Menlu Retno Marsudi, Menko Polhukam Wiranto, dan Dubes RI untuk Australia Yohanes Kristiarto memberikan jumpa pers terkait agenda RI di ASEAN Australia Special Summit 2018, Sabtu (17/3) pagi.
Foto: Stevy Maradona/ Republika
Presiden Jokowi beserta Ibu Iriana, Mensesneg Pratikno, Menlu Retno Marsudi, Menko Polhukam Wiranto, dan Dubes RI untuk Australia Yohanes Kristiarto memberikan jumpa pers terkait agenda RI di ASEAN Australia Special Summit 2018, Sabtu (17/3) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Wartawan Republika,Stevy Maradona dari Australia

SYDNEY -- Perdagangan bebas lintas negara menjadi salah satu topik penting yang  dibahas di pertemuan bilateral Indonesia-Australia, Sabtu (17/3). Pertemuan bilateral ini dilaksanakan di sela pertemuan tingkat tinggi pemimpin negara ASEAN dan Australia yang berlangsung selama akhir pekan ini.

Seperti dilaporkan wartawan Republika dari Sydney, Stevy Maradona, Kepala Negara menegaskan ada tiga tema besar dalam pertemuan yang akan dibahas. Pertama adalah Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IACEPA), kedua adalah kontraterorisme, ketiga adalah masalah perdagangan, investasi, dan pariwisata, serta lingkungan.

"Ini semua materi besarnya," kata Presiden pada pers usai jalan pagi di Sydney Opera House-Royal Botanic Garden, Sabtu pagi. Presiden ditemani sejumlah menteri Kabinet Kerja antara lain: Menlu Retno Marsudi, Menko Polhukam Wiranto, Mensesneg Pratikno, dan Duta Besar RI untuk Australia Yohanes Kristiadi.

Rombongan berjalan bersama sejumlah pelajar dan santri Indonesia dari halaman Sydney Opera House ke arah Royal Botanic Garden selama sekitar satu jam, sebelum akhirnya kembali ke hotel untuk bersiap-siap. Presiden Jokowi, dalam wawancaranya dengan harian The Sydney Morning Herald (SMH), Kamis kemarin mengatakan ia optimistis kesepakatan IACEPA akan segera tercapai.

photo
Para pelajar dan santri dari berbagai daerah di Indonesia bersiap menunggu kedatangan Presiden Joko Widodo dan rombongan ke kawasan di sekitar Opera House, Sydney, Sabtu (17/3) pagi. (Stevy Maradona/ Republika)

"Saya akan mendorong menteri saya untuk menyelesaikannya," kata Presiden seperti dikutip SMH.

Kepala Negara mengatakan, Australia adalah salah satu mitra dagang terpenting Indonesia selama ini. Nilai perdagangan kedua negara sepanjang 2017 mencapai sekitar 8,5 miliar dolar AS. Australia, lanjut SMH, menganggap Indonesia sebagai salah satu pasar terpentingnya karena besarnya jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 258 juta jiwa.

Kesepakatan ini harusnya sudah diteken pada akhir 2017 kemarin. Namun karena berbagai sebab menjadi mundur. Presiden Jokowi dikutip dalam wawancara di SMH mengatakan hambatan kesepakatan tinggal soal teknis. Ia yakin hambatan ini segera teratasi.

photo
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana berbincang dengan para pelajar dan santri dari berbagai daerah di Indonesia, di tepi Opera House Sydney, Sabtu (17/3) pagi. Presiden kemudian mengajak para pemuda pemudi ini jalan jalan pagi. (Stevy Maradona/ Republika)

Australia fokus pada tiga hal terkait IACEPA ini, yakni akses universitas-universitas di Australia untuk bisa beroperasi di Indonesia, membuka hambatan ekspor agrikultur Australia, dan akses ke pasar tenaga kerja Australia ke Indonesia. Kepada pers Australia Presiden mengatakan, saat ini pemerintah Indonesia sedang fokus membangun infrastruktur di berbagai daerah.

Setelah infrastruktur ini berdiri, tahap selanjutnya adalah pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Di sinilah kemudian peran penting dari lembaga pendidikan macam sekolah kejuruan, pelatihan kejuruan, politeknik. "Saya akan fokus ke sini," kata Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement