Jumat 06 Apr 2018 06:01 WIB

Rudal Korut Diyakini Bisa Jangkau Inggris Tahun Depan

Korut juga dikhawatirkan melakukan serangan siber.

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Nur Aini
Uji coba peluncuran rudal jarak jauh Hwasong-12 di Pyongyang, Korea Utara (ilustrasi).
Foto: AP
Uji coba peluncuran rudal jarak jauh Hwasong-12 di Pyongyang, Korea Utara (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Anggota parlemen meyakini Korea Utara (Korut) akan mampu menyerang Inggris dengan senjata nuklir tahun depan jika program senjatanya terus berkembang pada kecepatan yang sama.

Laporan dari Komite Pilihan Pertahanan House of Commons mengatakan hampir pasti rezim komunis itu akan dapat mencapai Inggris dengan hulu ledak nuklir dalam waktu 18 bulan. Laporan itu juga mengingatkan bahwa Inggris memiliki sistem pertahanan rudal balistik terbatas.

Akan tetapi menurut mereka tidak ada tanda-tanda bahwa Kim Jong-un ingin menargetkan Inggris dengan senjata nuklir. Mereka meyakini Korut dapat dibujuk dengan menggunakan senjata nuklir. Menurut mereka pemimpin Korut itu meskipun kejam tapi rasional.

"Kami yakin bahwa Korut yang meluncurkan senjata semacam itu akan menyebabkan konsekuensi militer yang menghancurkan dari Amerika Serikat (AS), Korea Selatan (Korsel), dan negara-negara lain juga. Ini akan menghasilkan kejatuhan, tentu kehancuran rezim, kebalikan dari apa yang Kim Jong-un inginkan untuk dicapai," kata pernyataan anggota komite tersebut, dikutip ITV, Kamis (5/4).

"Dia kejam, seperti diktator komunis lain sebelum dia, tapi dia rasional."

Korut melakukan sejumlah uji coba nuklir pada 2016 dan 2017 yang menyebabkan meningkatnya ketegangan antara Korsel dan Korut. Namun dalam mengumumkan pembicaraan antara Kim dan Presiden AS Donald Trump, seorang pejabat Korsel mengatakan pemimpin Korut itu berkomitmen untuk denuklirisasi.

Laporan komite tersebut juga mencakup ancaman siber yang dilakukan oleh Korut. Negara itu diduga berada di balik serangan ransomware Wannacry yang menghantam komputer di NHS trusts tahun lalu.

"Sangat mungkin bahwa Korut telah berhasil menyerang Inggris dengan ransomware Wannacry, meskipun kami setuju dengan pemerintah Inggris mungkin tidak dimaksudkan untuk menjadi target utama," ujarnya.

"Dengan Korut yang tidak mempedulikan siapa yang terluka ketika serangan itu, Inggris akan terus berisiko dari serangan siber Korut." Dia meminta pemerintah untuk mencari dana tambahan untuk pertahanan siber untuk melawan ancaman tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement