Kamis 12 Apr 2018 06:33 WIB

Indonesia Cari Negara Ketiga Tampung Rohingya Terdampar

Pengungsi Rohingya yang ditampung di Aceh bersifat sementara atas dasar kemanusiaan.

Imigran etnis Rohingya yang terdampar, Kamal Husen (8th) bersiap dibaringkan oleh ibunya saat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Zubir Mahmud, Idi, Aceh Timur, Aceh, Jumat (6/4).
Foto: Antara/Rahmad
Imigran etnis Rohingya yang terdampar, Kamal Husen (8th) bersiap dibaringkan oleh ibunya saat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Zubir Mahmud, Idi, Aceh Timur, Aceh, Jumat (6/4).

REPUBLIKA.CO.ID, LANGSA -- Pemerintah Indonesia akan mencari negara ketiga guna menampung imigran Rohingya asal Myanmar yang terdampar di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, beberapa waktu lalu.

"Kita akan mencari negara ketika bagi para imigran Rohingya," ujar Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Irjen Pol Carlo Brix Tewu, kepada wartawan usai menggelar rapat koordinasi tim desk penanggulangan pengungsi luar negeri di Langsa, Rabu (11/4).

Menurutnya, pengungsi Rohingya yang ditampung di Aceh bersifat sementara atas dasar rasa kemanusiaan. Mereka oleh nelayan setempat diselamatkan ke daratan Kabupaten Aceh Timur setelah terombang-ambing di laut lepas.

Pemerintah Indonesia dan masyarakat Aceh tidak mungkin menolak kedatangan imigran asal Myanmar tersebut. Karenanya, dia terus menjalin komunikasi dengan sejumlah negara ketiga yang berkenan menampung imigran Rohingya sesuai regulasi internasional.

"Jadi kita tidak mungkin menolak. Kehadiran mereka kita tampung hanya untuk sementara saja, dan kemudian kita akan mencari negara ketiga untuk bisa menampung mereka," ungkapnya.

Diakui, kunjungan kerja tim dari Kemenko Polhukam ke Kota Langsa dalam rangka memastikan pelaksanaan Perpres Nomor 125 Tahun 2006, tentang penangganan pengungsi luar negeri.

Sejauh ini, lanjut dia, pemerintah daerah dan lembaga lain sudah bersinergi menangani pengungsi dan pencari suaka. Langkah yang diambil lebih mengedepankan sisi kemanusiaan.

Kemudian, ia berharap tidak lagi ada pencari suaka baik dari etnis Rohingya maupun lainnya yang masuk ke Indonesia dalam jumlah yang banyak. "Jika ada masuk kita sudah melakukan upaya antisipasi dan konsep-konsep penanganannya, sekaligus berkoordinasi dengan pemerintah daerah," jelas Irjen Pol Carlo Brix Tewu.

Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan penanganan imigran Rohingya yang berada di propinsi paling barat nusantara itu, merupakan misi kemanusiaan. "Kita tidak berharap, namun kedatangan imigran Rohingya ke Aceh akan diperlakukan sesuai misi kemanusiaan dengan memeperhatikan regulasi yang berlaku," sebut Wagub.

Sebelumnya, lima orang etnis Rohingya ditemukan terombang-ambing di lautan lepas oleh nelayan asal Aceh Timur, Kamis (5/4). Kemudian, kelimanya dievakuasi menuju pelabuhan pendaratan Ikan Kuala Idi, Aceh Timur dan langsung mendapat perawatan medis karena menderita dehidrasi.

Selanjutnya, imigran Rohingya tersebut dibawa ke Kantor Imigrasi Kelas II Langsa guna dilakukan pendataan lebih lanjut dan tiga orang diantaranya dirujuk ke RSUD Langsa guna mendapat perawatan medis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement