Senin 23 Apr 2018 16:15 WIB

32 Warga Cina Tewas dalam Kecelakaan Bus Wisata di Korut

Wisatawan Cina menyumbang sekitar 80 persen dari jumlah wisatawan asing ke Korut

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nidia Zuraya
Hubungan Cina-Korea Utara (ilustrasi)
Foto: iamkoream.com
Hubungan Cina-Korea Utara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG - Sebuah bus wisata dilaporkan terguling di Provinsi Hwanghae utara, di Korea Utara (Korut) pada Ahad (22/4) malam. Kecelakaan itu menewaskan 36 orang, termasuk 32 wisatawan Cina dan empat warga Korut.

Gambar yang diambil media pemerintah Cina menunjukkan bus wisata itu terbalik dan mengalami rusak parah. Penyiaran negara Cina CGTN juga telah menginformasikan melalui akun Twitter resminya, lebih dari 30 warga negara Cina tewas setelah sebuah bus Korut mengalami kecelakaan.

BBC melaporkan, wisatawan asal Cina berjumlah 80 persen dari total jumlah wisatawan asing yang berlibur ke Korut per tahunnya. Cina menjadi negara yang penting bagi industri pariwisata Pyongyang, selain merupakan sekutu politik utama rezim dan mitra dagang terbesar negara itu. Sektor pariwisata menghasilkan pendapatan sekitar Rp 607 miliar setiap tahun bagi Korea Utara.

"Diplomat Cina bergegas ke tempat kejadian itu pada Minggu di provinsi Hwanghae Utara," kata Kementerian Luar Negeri Cina.

Provinsi Hwanghae Utara yang berbatasan dengan Korea Selatan adalah rumah bagi Kaesong, ibukota Korea kuno yang dipenuhi oleh turis. Korea Utara adalah tujuan wisata yang populer untuk Cina, terutama yang berasal dari kawasan Timur Laut negara itu.

Pemerintah Cina menyampaikan lebih dari 237 ribu warga negaranya berkunjung pada tahun 2012, tetapi berhenti menerbitkan informasi angka pada tahun 2013. Cina adalah pendukung ekonomi dan diplomatik Korea Utara yang paling penting, meskipun Beijing marah pada uji coba nuklir dan rudal Pyongyang yang berulang-ulang dan mendukung sanksi PBB yang kuat terhadap Korea Utara.

Korea Utara dan Korea Selatan dalam tahap akhir persiapan untuk pertemuan puncak pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di desa gencatan senjata perbatasan Panmunjom pada Jumat.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement