Kamis 26 Apr 2018 14:48 WIB

Gara-Gara Hidangan Penutup, Jepang Dibuat Kesal oleh Korsel

Hidanga penutup ini akan disajikan pada pertemuan puncak Korsel-Korut

 Foto tak bertanggal ini disediakan oleh Kantor Presiden Korea Selatan pada Selasa, 24 April 2018, menunjukkan puding mangga yang dihiasi oleh bendera biru yang melambangkan Semenanjung Korea yang bersatu. Puding mangga ini ada di menu untuk perjamuan yang direncanakan setelah pertemuan tingkat tinggi antara pemimpin Korut Kim Jong-un dan Presiden Korsel Moon Jae-in pada 27 April 2018.
Foto: Kantor Presiden Korsel Blue House via AP
Foto tak bertanggal ini disediakan oleh Kantor Presiden Korea Selatan pada Selasa, 24 April 2018, menunjukkan puding mangga yang dihiasi oleh bendera biru yang melambangkan Semenanjung Korea yang bersatu. Puding mangga ini ada di menu untuk perjamuan yang direncanakan setelah pertemuan tingkat tinggi antara pemimpin Korut Kim Jong-un dan Presiden Korsel Moon Jae-in pada 27 April 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang menuntut Korea Selatan untuk memikirkan ulang apakah akan tetap menghidangkan makanan penutup mousse atau puding mangga yang di dalamnya terdapat lukisan peta Semenanjung Korea termasuk pulau-pulau yang disengketakan dengan Jepang.

Hindangan yang membuat kesal Jepang itu rencananya akan disajikan pada jamuan makan malam pertemuan puncak Utara-Selatan pada Jumat (27/4).

Puding yang diberi nama 'Musim Semi Masyarakat' tersebut, memasukan pulau yang dikenal sebagai 'Takeshima' di Jepang dan 'Dokdo' di Korea, yang terletak di tengah-tengah antara dua negara tetangga Asia Timur itu, tepatnya di Laut Jepang, yang disebut Seoul sebagai Laut Timur.

 

Baca juga, Seperti Korut, Negara-Negara Ini Juga Lakukan Denuklirisasi

"Sangat disesalkan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Jepang pada Rabu (25/4), serta menambahkan bahwa Jepang telah mengajukan protes yang meminta agar penyelenggara tidak menyajikan makanan penutup itu.

Jepang juga mengeluh kepada Korea Selatan atas para penggemar yang melambai-lambaikan bendera dengan rancangan gambar serupa pada pertandingan persahabatan hoki es wanita di Paralimpik Musim Dingin yang diikuti personel gabungan antara tim Korea Utara dan Korea Selatan serta Swedia pada Maret.

Sengketa baru ini muncul ketika pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan pemimpin Korea Selatan, Presiden Moon Jae-in bersiap untuk melakukan pertemuan membahas program senjata nuklir Pyongyang pada Jumat (27/4). Hubungan antara kedua Korea dan Jepang telah lama tegang akibat perselisihan teritorial dan masih ada kekesalan atas penjajahan Jepang di Semenanjung Korea pada paruh pertama abad lalu.

Jepang di masa lalu juga memprotes pendirian patung-patung yang memperingati perempuan dan gadis Korea yang dipaksa bekerja di rumah bordil militer Jepang selama Perang Dunia II. Seoul mengatakan bahwa Tokyo belum menyampaikan permintaan maaf yang tulus atas tindakannya di masa perang.

Tapi Moon dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe telah bersumpah untuk menghadirkan front persatuan dan menekan Korea Utara untuk meninggalkan program nuklir dan peluru kendalinya yang bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB.

Pertemuan puncak Korea Utara dan Korea Selatan di desa gencatan senjata perbatasan Panmunjom direncanakan akan diikuti oleh pertemuan antara Kim dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Mei atau Juni.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement