Kamis 26 Apr 2018 15:00 WIB

Taliban akan Kembali Lancarkan Serangan

Taliban mengaku akan fokus pada pasukan AS di Afghanistan

Rep: Marniati/ Red: Nidia Zuraya
Pasukan Taliban
Foto: VOA
Pasukan Taliban

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL--- Taliban mengumumkan akan memulai kembali serangannya. Kelompok tersebut menolak tawaran untuk pembicaraan damai oleh Presiden Ashraf Ghani. Taliban mengaku akan fokus pada pasukan AS di Afghanistan.

Pernyataan Taliban ini menepis rencana perdamaian sebagai konspirasi. "Upaya utama mereka adalah menyimpang opini publik dari pendudukan asing yang tidak sah dari negara itu, karena Amerika tidak memiliki niat serius atau tulus untuk mengakhiri perang," kata Taliban.

Penjabat Menteri Luar Negeri AS John Sullivan mengatakan pengumuman Taliban menggarisbawahi tanggung jawab kelompok itu atas ketidakamanan yang menghancurkan kehidupan ribuan orang Afghanistan setiap tahun. "Tidak perlu untuk 'musim perang' baru. Tetap saja, Taliban mengumumkan kampanye kekerasan tidak masuk akal lainnya yang menargetkan pemerintah Afghanistan yang dipilih secara demokratis dan diakui secara internasional dan sesama warga Afghanistan," katanya

 

Baca juga, Jerman tak akan Deportasi Mantan Pengawal Osama bin Laden

Taliban mengatakan kampanye mereka merupakan tanggapan terhadap strategi militer AS yang lebih agresif pada tahun lalu. AS ingin memaksa Taliban melakukan pembicaraan damai.

"Target utamanya adalah penjajah Amerika dan agen intelijen mereka. Para pendukung internal mereka akan ditangani sebagai target sekunder," kata Taliban.

Ribuan pasukan AS telah dikirim kembali ke Afghanistan untuk membantu melatih tentara. Para komandan telah diberi wewenang yang lebih besar untuk melakukan serangan udara terhadap militan.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Taliban berjanji untuk melindungi kehidupan warga sipil. Namun, pengumuman itu menggarisbawahi risiko pemilihan parlemen dan pemilihan distrik yang dijadwalkan pada Oktober. Saat ini proses pendaftaran pemilih di daerah-daerah terpencil di Afghanistan sedang berlangsung.

Pada Ahad, sekitar 60 orang tewas dalam serangan bom bunuh diri di pusat pendaftaran pemilih di Kabul. Serangan inu diklaim oleh ISIS. Selain itu ada sejumlah serangan lain di luar ibukota.

Perkiraan kontrol teritorial Taliban bervariasi. Pentagon memperkirakan 56 persen dari negara berada di bawah kendali pemerintah. Sementara survei BBC tahun ini memperkirakan para pemberontak aktif di 70 persen wilayah Afghanistan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement