REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Korea Utara akan bergabung dengan upaya internasional untuk menghentikan uji nuklir, kata duta besarnya untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa, Han Tae-song, kepada Konferensi Perlucutan Senjata pada Selasa (15/5). Korut, yang diyakini telah menguji enam senjata nuklir, mengatakan akan membongkar satu-satunya tempat uji nuklirnya pada bulan ini menjelang pertemuan pada 12 Juni antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan pemimpinnya, Kim Jong-un.
"Penghentian uji nuklir dan tindak lanjutnya adalah upaya penting untuk pelucutan senjata dunia dan DPRK akan bergabung dengan upaya pelucutan senjata internasional untuk larangan total uji nuklir," kata Han kepada forum perlucutan senjata, menggunakan nama resmi negaranya, DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea).
Han tidak secara gamblang menyebutkan Perjanjian Pelarangan Uji Nuklir terpadu untuk memperkenalkan larangan penuh itu. Korut adalah salah satu dari yang disebut negara-negara Annex 2, yang harus mengesahkan perjanjian itu agar diberlakukan.
AS lain ceritanya, meskipun Washington telah menandatangani perjanjian itu, yang mana Pyongyang tidak. "DPRK akan melakukan upaya perdamaian lebih jauh untuk mencapai pengembangan hubungan antar-Korea, meredakan ketegangan militer parah dan secara hakiki menghilangkan bahaya perang di semenanjung Korea," kata Han.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
