Selasa 22 May 2018 09:23 WIB

Polusi Bisa Ubah Warna Taj Mahal

Kondisi di sekitar Taj Mahal juga dapat merusak keajaiban dunia tersebut.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Friska Yolanda
Taj Mahal
Foto: antara
Taj Mahal

REPUBLIKA.CO.ID, AGRA -- Marmer putih Taj Mahal India berubah menjadi kuning dan hijau saat makam besar abad ke-17 ini terkena udara kotor di kota ke delapan paling tercemar di dunia.

Salah satu dari tujuh Keajaiban Dunia Taj Mahal mengapit sungai yang dipenuhi sampah. Bangunan ini juga sering diselimuti debu dan asap baik cerobog pabrik maupun kendaraan di kota utara Agra.

Seorang pengacara lingkungan kepada Mahkamah Agung India mengatakan, serangga kecil dari Sungai Yamuna yang mengering menjadi salah satu penyebab rusaknya Taj Mahal. Kotoran serangga tersebut semakin memulas marmer dan mengubah warnanya. 

Pengadilan mengecam pemerintah karena tidak melakukan cukup upaya untuk melestarikan monumen yang dibangun Kaisar Mughal Shah Jahan sebagai makam untuk istrinya, Mumtaz Mahal. "Jika para ilmuwan India dan konservasionis tidak dapat melakukan hal-hal tersebut, mereka harus dapat menghubungu ahli atau konservasionis asing, mereka akan bisa datang dan dengan senang hati membantu," kata pengacara MC Mehta yang telah berjuang menyelematkan Taj Mahal dari polusi selama tiga dekade.

Restorasi telah dilakukan dengan menggunakan pasta mineral tanah liat untuk membersihkan marmer. Pasta ini akan menarik kotoran dari permukaan dan kemudian dapat dibersihkan dengan air.

Selain marmer, aktivis juga prihatin air yang jatuh di Agra mungkin melemahkan pondasi kayu. Kekhawatiran lainnya termasuk banyaknya kendaraan yang menimbulkan polusi dan risiko konstruksi di sekitar Taj Mahal.

Di belakang bangunan, kantong plastik dan sampah menumpuk di tepi sungai sementara gumpalan asap terlihat mengudara. Di luar kompleks Taj Mahal, sekelompok orang berkumpul di dekat tumpukan kayu bakar.

Para ahli ligkungan dan sejarawan telah lama memperingatkan risiko debu dan asap dari pabrik-pabrik dan penyamakan kulit yang menghilangkan warna asli Taj Mahal.

Wisatawan yang mengunjungi monumen berharap ada langkah-langkah yang dilakukan untuk melestarikan bangunan tersebut. Seorang turis asal Argentina Fransesco mengatakan, Taj Mahal yang adalah salah satu ikon India terbesar seharusnya menjadi perhatian. 

"Saya pikir kota akan bisa lebih baik menjadi lebih bersih dan pemerintah bisa melakukan sesuatu untuk ini. Karena itu memalukan," ujar dia.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement