Kamis 24 May 2018 06:05 WIB

Menteri Ekonomi Malaysia Tunjuk PwC Audit 1MDB

1MDB tidak mampu membayar utangnya.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Kasus skandal 1MDB (ilustrasi)
Foto: Channel News Asia
Kasus skandal 1MDB (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Menteri Ekonomi Malaysia Lim Guan Eng yang baru saja ditunjuk Perdana Menteri Mahathir Mohamad telah meminta Pricewaterhouse Coopers (PwC) sebagai auditor atas skandal dana investasi negara 1 Malaysia Development Berhad (1MDB), Rabu (23/5).

Skandal 1MDB adalah kasus investigasi pencucian uang di enam negara, termasuk Amerika Serikat, Swiss, dan Singapura. Pengumuman ini dikeluarkan dalam sebuah pernyataan setelah Lim melakukan pertemuan dengan beberapa direktur 1MDB dan presiden dana, Arul Kanda.

"Para direktur 1MDB telah menegaskan itu sudah hancur dan tidak mampu membayar utangnya," ujar Lim.

Ia juga menambahkan telah meminta penasihat dari Kementerian Hukum untuk meninjau posisi Arul di 1MDB. Lim menyebut Arul tidak yakin mengenai nilai investasi sebesar 9,8 miliar ringgit itu. Ia bahkan tidak tahu apakah investasi itu ada.

Baca juga: Najib yang Kini Jadi 'Target' KPK Malaysia

Investasi yang dimaksud adalah unit investasi sebesar 940 juta dolar AS yang sebelumnya dimiliki oleh Bank BSI, Singapura. Selain itu ada pula dana investasi luar negeri sebesar 1,56 miliar dolar AS milik 1MDB Global Investments Limited. Lim  menyatakan ketidaktahuan Arul mengenai investasi ini tidak bisa dipercaya. Arul bahkan menyebut dirinya berada dalam masa cuti hingga akhir kontraknya di bulan Juni.

Arul sendiri tidak menjawab panggilan telepon atau merespon pesan dari Reuters yang meminta komentar. "Saya telah menginstruksikan Kementerian Ekonomi untuk mengambil langkah dan menunjuk PwC menempati posisi audit khusus dan melakukan peninjauan 1MDB sehingga orang Malaysia akan mengetahui keadaan keuangan yang sebenarnya dalam 1MDB," ujar Lim.

Dari hasil audit itu bisa menentukan berapa biaya kepada para pembayar pajak. Amerika Serikat sendiri mengajukan keluhan penyitaan aset pada 2016 dan 2017 dalam usaha memulihkan lebih dari 1,7 miliar dolar AS dalam aset yang diduga disalahgunakan dari 1MDB.

Keluhan yang muncul diduga lebih dari 4,5 miliar dolar AS dialihkan dari 1MDB dan dicuci melalui perusahaan shell dan rekening bank yang berlokasi di Amerika Serikat serta lokasi lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement