Kamis 24 May 2018 16:10 WIB

Utang Pemerintah Naik Drastis, Saham Malaysia Anjlok

Penurunan saham Malaysia terendah sejak 27 Desember 2017

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Bilal Ramadhan
Kasus skandal 1MDB (ilustrasi)
Foto: Channel News Asia
Kasus skandal 1MDB (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Acuan saham Malaysia merosot pada hari keempat, menghapus kenaikannya untuk 2018. Setelah pemerintah mengatakan utang nasional lebih tinggi dari yang diungkapkan sebelumnya karena beberapa penutupan akun oleh pemerintahan sebelumnya.

Indeks KLCI FTSE Bursa Malaysia turun 1,4 persen menjadi 1,778.41, terendah sejak 27 Desember 2017. Pada Kamis (24/5) 10.33 waktu setempat di Kuala Lumpur, merosot sebanyak 2 persen. Benchmark kehilangan keuntungan sebanyak 5,5 persen tahun ini, karena saham bank memimpin penurunan hari Kamis, seperti dilaporkan Bloomberg.

"Orang-orang menjual terlebih dahulu dan mengajukan pertanyaan kemudian," kata Clive McDonnell, kepala strategi ekuitas pasar berkembang yang bermarkas di Singapura di Standard Chartered Bank.

"Saya tidak berpikir itu mengejutkan melihat arus keluar karena ketidakpastian sampai ada kejelasan lebih besar tentang manajemen ekonomi ke depan." tambahnya.

Kepala bagian investasi di Phillip Capital Management Sdn di Kuala Lumpur Ang Kok Heng mengatakan, ada panic selling yang tiba-tiba terjadi. "Kami mengumpulkan (saham) blue chip terpilih karena telah babak belur. Prospek ekonomi akan lebih baik dengan tata kelola perusahaan yang baik dan pemerintah yang lebih efisien dan adil." kata Ang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement