Jumat 19 Jan 2018 05:35 WIB

Badai Friederike Kacaukan Transportasi Belanda dan Jerman

Badai Renggut Nyawa Lima Orang

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Badai Friederike menyebabkan angin kencang yang mengacaukan transportasi di Jerman.
Foto: EPA
Badai Friederike menyebabkan angin kencang yang mengacaukan transportasi di Jerman.

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Wilayah Eropa Utara dihantam angin topan yang mematikan. Badai ini mengakibatkan terjadinya kekacauan sekaligus menyebabkan kecelakaan lalu lintas hingga menewaskan tiga orang di Belanda dan satu orang di wilayah barat laut Jerman.

BBC dalam laporannya, Kamis (18/1) waktu setempat, menyatakan ada lima orang yang tewas akibat badai yang kencangnya mencapai 140 kilometer per jam itu. Angin tersebut melewati daratan Eropa dan menghantam beberapa wilayah Badai Belanda.
 
Semua layanan kereta jarak jauh di Jerman, dan banyak layanan regional, pun dibatalkan. Penerbangan di bandara Schiphol di Amsterdam ditangguhkan untuk sementara. Schiphol, salah satu bandara tersibuk di Eropa, harus menutup dua dari tiga keberangkatan setelah ada atap yang tertiup angin.
 
Lebih dari 300 penerbangan dibatalkan dan bandara mengatakan para penumpang harus memeriksa status penerbangan mereka secara online atau menghubungi maskapai penerbangan mereka. Orang-orang yang tiba di Schiphol mengatakan kepada wartawan mereka telah mengalami pendaratan kasar dengan beberapa penumpang di sekitar mereka muntah.
 
photo
Angin kencang.
 
 
Badai yang disebut dengan nama Friederike di Jerman ini akan melintasi negara dari barat ke timur sebelum mencapai Polandia. Hal ini menyebabkan angin kencang di Inggris pada Rabu malam dan Kamis pagi, menjatuhkan pohon dan meruntuhkan tenaga hingga puluhan ribu rumah.
 
Ahli meteorologi Jerman memperingatkan orang untuk tinggal di dalam rumah, dan menutup sekolah. Operator kereta api nasional, Deutsche Bahn, juga telah menunda lalu lintas kereta api di Rhine-Westphalia Utara (NRW), negara bagian Rhineland-Palatinate dan Lower Saxony.
 
Setiap kereta regional yang masih berjalan dikurangi kecepatannya karena angin kencang. Seorang juru bicara mengatakan keputusan itu tepat karena risiko pohon jatuh di atas kabel dan di atas jalur. Tak hanya itu, juga banyak penerbangan domestik yang telah dibatalkan.
 
Di kota Dusburg, sirene darurat meraung sebagai peringatan kepada penduduk bahwa mereka harus tinggal di dalam rumah. Polisi Belanda juga telah menutup pusat kota Almere, sebuah kota di Belanda dengan sekitar 200 ribu penduduk di sebelah timur Amsterdam.
 
Sebuah situs transportasi nasional, VID, melaporkan bahwa setidaknya 17 truk telah dilanda angin kencang. Kereta Api Belanda (NS) dan operator ProRail mengatakan bahwa kabel listrik di atas telah rusak oleh angin, dan juga beberapa rel kereta api.
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement