Sabtu 27 Jan 2018 13:00 WIB

Paris Siaga Banjir

Ketinggian level air sungai Siene terus bertambah.

Rep: Zahrotul Oktaviani / Red: Reiny Dwinanda
Banjir di Paris.
Foto: ABCNews
Banjir di Paris.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Perumahan dan perkantoran yang terletak di pinggiran sungai Seine, Paris, Prancis berada dalam kondisi waspada. Sungai Seine sewaktu-waktu bisa saja meluap.

Beberapa ruang bawah tanah di kota tersebut bahkan telah mulai tergenang air setelah volume sungai tersebut meningkat akibat hujan deras. Ketinggian air sungai Seine diperkirakan akan meningkat jauh dalam akhir pekan ini dan berada di atas tingkat normal.

Dilansir dari BBC, sudah banyak jalanan di wilayah tersebut yang tergenang air. Perahu yang biasanya digunakan untuk transportasi termasuk kapal pesiar untuk turis yang terkenal di Ibu Kota juga telah terganggu akibat luapan air tersebut.

Ketinggian air sungak Seine diperkirakan mencapai puncaknya sekitar enam meter dan setidaknya berada empat meter di atas tingkat normal.

Patung seorang tentara Krimea yang dikenal sebagai Zouave di Pont de l'Alma digunakan sebagai penanda tingkat air di kota, pada hari Jumat memperlihatkan ketinggian air sudah mencapai pertengahan paha patung. Ketinggian air itu belum seberapa jika dibandingkan pada tahun 1910 yang mencapai batas leher patung dan merendam kota selama dua bulan.

Layanan kereta komuter RER C telah ditangguhkan pengoperasiannya sampai pekan depan. Sementara itu, museum Louvre menutup galerinya yang berada di tingkat bawah yang berisi karya seni Islam.

Di pinggiran kota Villeneuve-Saint-Georges, banjir telah memaksa sejumlah penduduk untuk menggunakan perahu-perahu sebagai alat transportasi. Banjir yang terjadi juga memaksa populasi tikus untuk keluar sarangnya.

Hewan pengerat itu berebut keluar dari selokan di sekitaran Paris. Media Prancis setidaknya memberikan 24 laporan penampakan tikus yang terlihat jauh lebih banyak dari biasanya di sekitaran kota.

Menurut layanan cuaca nasional Prancis, periode Desember - Januari ini memang tercatat menjadi waktu terbasah ketiga. Wali Kota Paris Anne Hidalgo mengatakan bahwa kota tersebut sedang manghadapi bencana.

Hidalgo juga menyatakan bahwa banjir yang terjadi ditambah dengan gelombang panas musim panas baru-baru ini jelas merupakan sebuah pertanyaan bagi kota dalam prosesnya beradaptasi dengan perubahan cuaca. Anne juga memperingatkan bahwa tingkat air yang tinggi masih akan bertahan hingga pekan depan. Lemahnya kemampuan tanah menyerap air membuat genangan lambat surut di wilayah tersebut. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement