Selasa 13 Mar 2018 19:17 WIB

Rusia Bantah Racuni Mantan Agennya di Inggris

Inggris memberi waktu Rusia hingga Selasa (13/3) untuk menjelaskan mengenai racun ini

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Agen rahasia
Foto: www.channelprosmb.com
Agen rahasia

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Luar Negeri Rusia,Sergei Lavrovmembantah bahwa Rusia terlibat dalam keracunan mantan agen ganda Rusia di Inggris. Dia menyebut tuduhan Inggris 'sampah'.

Inggris telah memberi Rusia tenggat waktu hingga Selasa (13/3) tengah malam untuk menjelaskan mengapa agen saraf buatan Rusia digunakan dalam serangan tersebut, seperti dilansir BBC, Selasa (13/3).

Lavrov mengatakan bahwa Rusia telah menolak akses terhadap zat yang digunakan untuk meracuni Skripal dan tidak akan menanggapi ultimatum sampai diberi akses terhadap zat tersebut. Duta Besar Inggris untuk Rusia, Laurie Bristow, telah dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Rusia, menurut kantor berita Rusia Interfax.

Mantan agen ganda Skripal (66 tahun) dan putrinya, Yulia (33 tahun) ditemukan tergeletak di bangku di Salisbury pusat kota di Wiltshire pada tanggal 4 Maret. Hingga saat ini keduanya masih dalam kondisi kritis namun stabil di rumah sakit.

Sementara itu petugas Det Sgt Nick Bailey, yang jatuh sakit karena mengurus pasangan tersebut, tetap sakit parah. Namun dia sudah sadar dan telah berbicara dengan keluarganya.

Sekretaris Jenderal Nato, Jena Stoltenberg mengatakan bahwa Inggris adalah sekutu yang sangat penting, dan insiden ini menjadi perhatian besar.

Sementara itu Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson yang berbicara dengan Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson via telepon, meyakini penilaian Inggris bahwa Rusia bertanggung jawab atas kasus ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement