Selasa 13 Mar 2018 04:14 WIB

Inggris Beri Tenggat Waktu ke Putin Soal Racun Saraf

Mantan Rusia Sergi Skripal terkena racun kimia saat berada di pusat perbelanjaan.

Polisi Inggris berjaga di dekat rumah seorang mantan agen intelijen Rusia, Sergei Skripal yang diserang dengan zat agen saraf.
Foto: Andrew Matthews/PA via AP
Polisi Inggris berjaga di dekat rumah seorang mantan agen intelijen Rusia, Sergei Skripal yang diserang dengan zat agen saraf.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris memberi tenggat hingga Selasa tengah malam kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menjelaskan bagaimana racun saraf, yang dikembangkan Uni Soviet, bisa sampai digunakan untuk merobohkan seorang mantan agen ganda Rusia.

Mata-mata Rusia bernama Sergi Skripal tersebut dikabarkan memasok informasi rahasia kepada intelijen Inggris. Skripal, 66, beserta putrinya, Yulia, 33, berada di rumah sakit dalam keadaan gawat sejak 4 Maret, saat keduanya ditemukan dalam keadaan tidak sadar di bangku di luar pusat perbelanjaan di kota katedral Inggris, Salisbury.

Perdana Menteri Theresa May mengatakan kemungkinan besar Rusia adalah yang harus bertanggung jawab. Kecurigaan itu muncul setelah Inggris mengenali senyawa itu sebagai bagian dari kelompok racun saraf Novichok yang sangat mematikan. Racun itu dikembangkan oleh militer Soviet pada 1970-an dan 1980-an.

"Ini merupakan tindakan langsung (yang dilakukan) oleh negara Rusia terhadap negara kita," kata May kepada parlemen pada Senin. 

 

Rusia akan menggelar pemilihan presiden pada 18 Maret. Vladimir Putin, yang merupakan agen intelijen KGB diperkirakan akan menang mudah dalam mendapatkan jabatan sebagai presiden untuk masa jabatan keempat.

Rusia membantah memiliki peranan apa pun dalam peracunan tersebut dan mengatakan Inggris sedang membangunkan histeria anti-Rusia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement