Rabu 14 Mar 2018 13:17 WIB

Rusia Ancam Usir Semua Media Inggris

Inggris sebelumnya memperingatkan Rusia akan menarik izin operasi Russia Today

Polisi Inggris berjaga di dekat rumah seorang mantan agen intelijen Rusia, Sergei Skripal yang diserang dengan zat agen saraf.
Foto: Andrew Matthews/PA via AP
Polisi Inggris berjaga di dekat rumah seorang mantan agen intelijen Rusia, Sergei Skripal yang diserang dengan zat agen saraf.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia pada Selasa (13/3), mengancam akan mengusir semua media Inggris. Ancaman tersebut disampaikan setelah Inggris memperingatkan bahwa negara itu akan menarik izin operasi stasiun televisi Rusia RT di Kerajaan Inggris.

Izin operasi akan dicabut jika pemerintah Inggris menemukan bahwa Moskow berada di balik serangan kimia terhadap seorang mantan agen ganda Rusia di Inggris. Perang kata-kata antara Inggris dan Rusia meningkat setelah London memberikan tenggat kepada Rusia hingga Selasa tengah malam untuk menjelaskan bagaimana racun syaraf yang dikembangkan pada masa Soviet bisa sampai digunakan terhadap bekas mata-mata bernama Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, awal bulan ini.

Lembaga pengatur media Inggris mengatakan RT (Russia Today) bisa kehilangan izin operasinya di Kerajaan Inggris jika pemerintahan Perdana Menteri Theresay May menemukan bahwa Moskow berada di balik peracunan. Kantor berita pemerintah Rusia, RIA, mengutip juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova yang mengeluarkan pernyataan tanggapan.

"Tidak ada satu media Inggris pun yang boleh bekerja di negara kami jika mereka menutup Russia Today."

RT merupakan jaringan berita 24 jam yang didanai pemerintahan Vladimir Putin untuk menyiarkan berita-berita kepada para pemirsa yang ingin "mempertanyakan lebih jauh". Sejumlah anggota parlemen Inggris mengatakan bahwa televisi itu harus dibekukan setelah peristiwa peracunan.

Zakharova, yang berbicara kepada televisi negara Rossiya 1, juga memperingatkan pemerintah Inggris bahwa tidak ada satu orang pun yang boleh mengancam sebuah kekuatan nuklir, terutama setelah Putin mengeluarkan pernyataan awal bulan ini.

Putin, menjelang pemilihan pekan ini yang ia hampir yakini bisa dimenanginya, mengumumkan barisan persenjataan nuklir baru ketika ia menyampaikan salah satu pidato bernada perang dalam beberapa tahun ini. Putin mengatakan Rusia bisa menghantam titik mana pun di dunia dan mengelakkan pertahanan peluru kendali buatan Amerika Serikat.

RT mengoperasikan delapan saluran televisi termasuk saluran RT dari London dan siarannya bisa diterima di lebih dari 100 negara. RT mengatakan jaringannya melaporkan liputan-liputan yang diabaikan oleh media arus utama serta memberikan berbagai sudut pandangan alternatif atas berita-berita terkini, termasuk memberikan pandangan Rusia.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement