Kamis 15 Mar 2018 04:41 WIB

Uni Eropa akan Pertimbangkan Sanksi Bersama untuk Rusia

Rusia dituduh berada di balik serangan racun agen syaraf terhadap mantan intelijen.

Red: Nur Aini
Uni Eropa
Uni Eropa

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemimpin negara Uni Eropa (EU) akan membahas peran Rusia dalam serangan racun saraf di Inggris saat bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Theresa May pada pekan depan.

Ketua Konferensi Tingkat Tinggi Uni Eropa, Donald Tusk mengatakan, pemimpin EU akan menunggu apa yang dilakukan May untuk menghukum Moskow sebelum mereka mempertimbangkan langkah bersama terhadap negara tetangga kuat di timur itu. Tusk menilai peracunan terhadap mantan agen ganda Rusia adalah "serangan keji, yang kemungkinan besar diilhami Moskow".

Pernyataan Tusk itu adalah salah satu kritik paling terarah terhadap Kremlin, yang diungkapkan pemimpin Uni Eropa. Namun, ketika menjawab pertanyaan wartawan soal yang kemungkinan dilakukan Uni Eropa, mantan perdana menteri Polandia itu menjelaskan bahwa EU akan menunggu arah yang ditempuh Inggris, sebelum memberikan tanggapan.

"Kita harus menunggu petunjuk apa yang keluar dari London sebelum menentukan tindakan bersama," kata Tusk dalam jumpa pers di Helsinki.

Satu jam kemudian, May mengumumkan pengusiran terhadap 23 diplomat Rusia, membekukan sejumlah aset negara Rusia serta menurunkan tingkat keikutsertaan dalam Piala Dunia sepak bola. Langkah itu tidak segera membuat sekutu di EU ikut menjalankan tekanan serupa.

Uni Eropa telah menerapkan seperangkat sanksi pribadi dan perdagangan terhadap Rusia dan pejabat-pejabat Rusia sejak Moskow mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014. Sementara presiden Prancis yang baru, Emmanuel Macron, sedang mengupayakan kebijakan untuk membujuk Moskow membangun hubungan yang lebih baik. Kondisi tersebut membuat para diplomat mengatakan Uni Eropa tidak akan mudah menggalang persatuan untuk mendukung perluasan sanksi ekonomi.

Macron tidak menyebut Rusia saat menyatakan kecaman atas serangan. Moskow telah mengeluarkan bantahan bahwa pihaknya terlibat dalam serangan racun saraf itu.

Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson diperkirakan membawa masalah peracunan itu untuk dibahas bersama mitra Inggris di Uni Eropa pada Senin. Namun, sejumlah diplomat mengatakan pembahasan serius soal kemungkinan sanksi terhadap Rusia tidak akan dimulai sampai pemimpin EU melakukan pertemuan puncak tiga hari kemudian

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement