Ahad 18 Mar 2018 07:44 WIB

Dalam Sepekan, 23 Diplomat Inggris Diusir Rusia

Langkah ini adalah tanggapan atas keputusan Inggris untuk mengusir 23 diplomat Rusia.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Budi Raharjo
Mata-Mata (ilustrasi)
Foto: Telegraph.co.uk
Mata-Mata (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,MOSKOW -- Rusia akan mengusir 23 diplomat Inggris dalam waktu sepekan. Pengusiran ini dilakukan di tengah ketegangan karena serangan agen saraf terhadap mantan agen ganda Rusia dan putrinya di Inggris.

Kementerian luar negeri Rusia mengatakan bahwa staf diplomatik dari Kedutaan Besar Inggris di Moskow akan dinyatakan sebagai persona non-grata dan dikeluarkan dalam waktu sepekan, seperti dilaporkan BBC, Sabtu (17/3).

Langkah tersebut merupakan tanggapan atas keputusan Inggris untuk mengusir 23 diplomat Rusia. Mereka diperintahkan untuk pergi atas insiden pada tanggal 4 Maret karena Pemerintah Inggris menilai hal tersebut merupakan kesalahan Rusia.

Dalam sebuah pernyataan, kementerian tersebut juga mengatakan akan menutup British Council di Rusia dan mencabut izin bagi Inggris untuk membuka konsulat umum di St Petersburg.

Mantan mata-mata Sergei Skripal (66 tahun) dan putrinya Yulia Skripal (33 tahun) saat ini masih dalam keadaan kritis di rumah sakit, setelah mereka ditemukan tidak sadarkan diri di bangku di Salisbury, Wiltshire. Insiden ini memicu kemarahan pemerintah Inggris.

Menlu Rusia Sergey Lavrov menuduh pemerintah Inggris membuat 'teater politik' dan mencoba menyesatkan masyarakat internasional daripada mengajukan permintaan resmi ke Rusia sesuai dengan Konvensi Senjata Kimia. "Rusia siap untuk menanggapi permintaan resmi dalam waktu 10 hari, sesuai dengan kewajibannya, setelah dibuat," kata Lavrov, menurut CNN.

Namun PM Inggris Theresa May menegaskan bahwa insiden yang membahayakan warga sipil Inggris ini tidak dapat diterima.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement