Jumat 23 Mar 2018 04:00 WIB

Menteri Olaharga: Timnas Inggris Tetap Ikuti Piala Dunia

Hubungan diplomatik Inggris-Rusia memanas pascainsiden penyerangan mantan agen Rusia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Logo Piala Dunia 2018
Foto: bloguin.com
Logo Piala Dunia 2018

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Budaya, Media, dan Olahraga Inggris Matt Hancock turut mengomentari insiden penyerangan Sergei Skripal dan putrinya Yulia di Salisbury pada awal Maret lalu. Inggris diketahui telah menuding Rusia sebagai aktor yang merencanakan penyerangan tersebut.

Dalam sebuah wawancara di stasiun televisi Inggris, Hancock ditanya apakah Inggris perlu memboikot penyelenggaraan Piala Dunia di Rusia sebagai respons atas aksi penyerangan Skripal. Hancock menilai respons demikian kurang tepat.

"Sebenarnya respons terbaik untuk semua ini adalah, Inggris pergi ke Piala Dunia di Rusia dan memenangkannya. Jika menang, kitaakan menunjukkan bahwa Inggris memiliki tim sepakbola terbaik di dunia," kata Hancock, dikutip laman The Independent, Kamis (22/3).

Ketika ditanya apakah dia akan merasa nyaman seandainya Inggris memenangkan Piala Dunia dan trofinya diserahkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, Hancock tak menjawab secara tegas. "Apakah saya merasa nyaman dengan Inggris memenangkan Piala Dunia? Ya, saya mau, saya akan benar-benar senang. Saya pikir seluruh bangsa akan senang," ujarnya.

Komentar Hancock ini bertentangan dengan pernyataan Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson. Tak lama setelah aksi penyerangan Skripal terjadi, Johnson menyebut Inggris harus memboikot perhelatan Piala Dunia 2018 di Rusia.

Hancock sendiri enggan mengkritik sikap Johnson. Ia hanya mengatakan bahwa saat ini dirinya fokus mempersiapkan pengiriman tim nasional Inggris ke ajang sepakbola paling bergengsi di dunia tersebut. "Saya pikir tim harus pergi dan harus bermain sebaik yang mereka bisa. Itu adalah hal terbaik untuk dilakukan dalam situasi seperti ini," ucapnya.

Kendati demikian, ia tak menampik kemungkinan bahwa Inggris tak akan mengutus pejabat ke perhelatan Piala Dunia di Rusia. Ini merupakan respons Inggris terkait insiden penyerangan Skripal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement