REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pemerintah kota Paris, Prancis, berencana menggratiskan semua layanan transportasi umum. Hal ini dilakukan guna mengurangi polusi udara di kota tersebut.
Walikota Paris Anne Hidalgo mengatakan, saat ini banyak kota-kota besar di dunia sedang berupaya meningkatkan kualitas udara dengan mengurangi jumlah mobil di jalan. Menggratiskan transportasi umum, menurutnya, akan menarik pengguna kendaraan pribadi untuk beralih.
"Untuk meningkatkan (penggunaan) transportasi umum, kita tidak bisa hanya membuat jangkauannya lebih luas, lebih teratur, dan lebih nyaman, tapi kita juga harus memikirkan kembali sistem tarif," kata Hidalgo, dikutip laman the Independent, Kamis (22/3).
Menurut Hidalgo Jerman juga tengah berancang-ancang untuk menerapkan hal serupa guna meningkatkan kualitas udara di negaranya. Ibu kota Estonia, Tallinn, bahkan telah menerapkannya.
Namun rencana Hidalgo ini cukup banyak menuai kontra. Kepala otoritas transportasi regional, misalnya, mengatakan bahwa menggratiskan transportasi umum akan memukul para pembayar pajak.
Valerie Pecresse, seorang politikus konservatif dan kepala daerah lle-de-France di sekitar Paris, juga menolak usulan Hidalgo. Pecresse, yang juga kepala otoritas transportasi di daerahnya (IDFM), mengatakan, bila para turis turut menikmati layanan transportasi gratis, warganya akan memikul pajak untuk mereka.
"Hari ini, prioritas kami adalah memodernkan transportasi. Penjualan tiket 3 triliun euro setahun, kita butuh uang itu," kata Pecresse.
Hidalgo memang tengah mendorong serangkaian tindakan guna mengurangi polusi perkotaan. Selain berencana menggratiskan transportasi umum, ia diketahui telah mengubah jalan raya di sepanjang jalan sungai Seine menjadi taman umum. Upaya lain Hidalgo adalah membangun lebih banyak jalur sepeda.
Pada 2020, Paris berencana melarang semua mobil berbahan bakar bensin dan solar di pusat kota.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
