Ahad 01 Apr 2018 20:12 WIB

Inggris-AS Dituding Ingin Kacaukan Piala Dunia di Rusia

Pemerintah Rusia menuduh Inggris dan AS ingin mengambilalih Piala Dunia.

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Citra Listya Rini
Memanasnya hubungan Inggris dengan Rusia.
Foto: republika
Memanasnya hubungan Inggris dengan Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova menuduh Inggris dan Amerika Serikat (AS) berusaha menghentikan negaranya untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 musim panas ini.

Berbicara dalam wawancara panjang dengan saluran TV Rusia, ia mengatakan tujuan utama Inggris dan AS adalah mengambil Piala Dunia dari Rusia. Inggris telah berusaha untuk menghukum Rusia setelah menuduhnya melakukan serangan agen saraf di Inggris.

"Kesan saya bahwa semua yang mereka pedulikan adalah mengambil Piala Dunia dari Rusia. Mereka akan menggunakan cara apa pun. Pikiran mereka hanya pada sepak bola itu dan Tuhan melarangnya menyentuh medan sepak bola Rusia," ujar Zakharova dalam wawancara panjang tersebut yang dikutip BBC, Ahad (1/4).

Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson telah menyamakan Piala Dunia Rusia dengan Pertandingan Olimpiade Jerman Nazi pada 1936 silam. Sedangkan salah satu anggota parlemen oposisi Inggris menyerukan agar Piala Dunia itu ditunda atau dipindahkan.

Sejumlah diplomat telah diusir di kedua belah pihak. Ini karena perselisihan mengenai keracunannya mantan mata-mata ganda Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia di Salisbury pada 4 Maret.

Dalam langkah terakhir, sekitar 170 diplomat Rusia dan anggota keluarga mereka meninggalkan Washington pada Jumat (30/3) malam. Pada saat yang sama, bendera AS di konsulat Amerika di St Petersburg diturunkan, menyusul instruksi pemerintah Rusia untuk menutupnya.

Skripal tetap dalam kondisi kritis tetapi stabil. Sementara putrinya sekarang dikatakan sadar dan sudah bisa berbicara. Kantor Urusan Luar Negeri dan Persemakmuran mengatakan akan mempertimbangkan permintaan untuk akses konsuler Rusia ke Yulia. Dia merupakan seorang warga Rusia.

Gejolak akibat kasus keracunan tersebut terus bergemuruh dalam satu bulan ini.Inggris tetap bersikeras menuduh Rusia berada di balik keracunan Skripal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement