REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri luar negeri Korea Utara (Korut) Ri Yong-ho melakukan kunjungan ke Moskow. Ia mengatakan situasi di Semenanjung Korea dan peristiwa dunia membuat Korut dan Rusia perlu menjalin hubungan yang lebih kuat.

Ri dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov melakukan pembicaraan terkait program nuklir dan rudal Korut. Mereka juga membahas ketegangan antara Pyongyang, Seoul, dan Washington.

"Situasi saat ini di semenanjung Korea dan situasi politik internasional secara keseluruhan mengharuskan kedua negara kami untuk lebih memperkuat kerja sama. Ini untuk meningkatkan komunikasi strategis dan koordinasi tindakan antara negara-negara kami," kata Ri kepada wartawan.

Ri berharap Korut dan Rusia dapat menemukan cara-cara konkret dalam menciptakan "tonggak baru" untuk hubungan mereka tahun ini. Pejabat tinggi Korut telah terlibat dalam kesibukan diplomasi internasional dalam beberapa pekan terakhir. Hal itu karena adanya rencana pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korut Kim Jong-un.

Pemimpin Korut melakukan kunjungan ke Cina bulan lalu untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Xi Jinping. Hal itu merupakan perjalanan pertamanya ke luar Korut sejak mengambil alih kekuasaan pada 2011. Kantor berita TASS melaporkan Ri tiba di Moskow pada Senin dan mengadakan pembicaraan dengan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev tentang opsi untuk dialog antara Pyongyang dan Seoul.

Ikuti Whatsapp Channel Republika