Senin 30 Apr 2018 18:13 WIB

19 Mantan Anggota ISIS Dipenjara Seumur Hidup

Vonis diberikan kepada perempuan asal Rusia, Azerbaijan, dan Tajikistan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Pejuang perempuan Iran-Kurdi memegang senjata mereka saat pertempuran melawan kelompok ISIS di Bashiqa, dekat Mosul, Irak, 3 November 2016.
Foto: REUTERS/Ahmed Jadallah
Pejuang perempuan Iran-Kurdi memegang senjata mereka saat pertempuran melawan kelompok ISIS di Bashiqa, dekat Mosul, Irak, 3 November 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Pengadilan Irak, pada Ahad (29/4), menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada 19 perempuan berkewarganegaraan Rusia. Vonis tersebut diberikan karena mereka terbukti bergabung dengan kelompok ISIS.

Kepala Pengadilan Pidana Pusat Baghdad, yang menangani kasus-kasus terorisme mengatakan, para perempuan tersebut dinyatakan bersalah karena terbukti bergabung dan mendukung ISIS. Selain 19 perempuan asal Rusia, pada hari yang sama pengadilan juga menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada enam wanita asal Azerbaijan dan empat wanita asal Tajikistan.

Sebagian besar perempuan yang divonis mengklaim bahwa mereka tertipu untuk pergi ke Irak. "Saya tidak tahu kami di Irak. Saya pergi bersama suami dan anak-anak saya ke Turki untuk tinggal di sana dan kemudian saya tiba-tiba menemukan bahwa saya sebenarnya di Irak," ungkap salah seorang terdakwa di persidangan, dilaporkan laman Al Araby.

Terkait vonis tersebut, Kedutaan Besar Rusia mengatakan menghubungi orang tua masing-masing terdakwa. "Kami akan menghubungi orang tua untuk memberitahu mereka tentang putusan itu," ungkap salah seorang diplomat Rusia yang hadir di persidangan.

Irak setidaknya telah menahan 560 perempuan dan 600 anak-anak yang diidentifikasi sebagai jihadis atau kerabat dari milisi ISIS. Pengadilan Irak dilaporkan telah menghukum mati lebih dari 300 orang, termasuk puluhan warga asing, karena terbukti bergabung dan mendukung ISIS.

Para ahli memperkirakan terdapat sekitar 20 ribu orang yang saat ini ditahan Irak karena terlibat aktivitas terorisme. Namun belum ada data resmi terkait hal tersebut.

Irak telah memproklamasikan kemenangannya atas ISIS pada Juli 2017. Kemenangan tersebut diumumkan setelah pasukan Irak berhasil merebut kembali kota tua Mosul dari ISIS.

Mosul merupakan benteng pertahanan terbesar ISIS di Irak. Di kota itulah pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi mendeklarasikan kekhalifahan di Irak dan Suriah pada 2014.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement