Selasa 15 May 2018 13:22 WIB

Delapan Mayat Ditemukan di Pantai Siprus Utara

Mayat-mayat tersebut diyakini merupakan migran Suriah

Rep: Marniati/ Red: Nidia Zuraya
Pos penjagaan Turki di perbatasan Siprus Utara.
Foto: Petros Karadjias/AP Photo
Pos penjagaan Turki di perbatasan Siprus Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Sebanyak delapan mayat ditemukan terdampar di pantai Siprus Utara selama dua hari terakhir. Polisi meyakini mayat tersebut merupakan migran Suriah.

Seorang pejabat di kantor polisi Dipkarpaz mengatakan mayat itu ditemukan di wilayah Siprus Turki, Karpas. Kapal yang membawa korban kemungkinan tenggelam pada Sabtu (12/5) malam. Ia mengatakan, dua mayat ditemukan pada Ahad (13/5) dan enam mayat pada Senin (14/5).

"Kami merasa sedih melihat orang-orang yang putus asa, yang terpisah dari rumah mereka, negara-negara yang mati di Mediterania. Mayat yang mencapai pantai kami mengingatkan kami betapa perdamaian dan stabilitas diperlukan di kawasan kami," kata Presiden Siprus Turki Mustafa Akinci di Twitter.

Siprus terbelah dalam invasi Turki pada 1974 setelah kudeta singkat yang terinspirasi Yunani. Siprus Utara adalah negara yang memisahkan diri dan hanya diakui oleh Turki. Sementara Siprus yang berbahasa Yunani selatan adalah anggota Uni Eropa.

Lebih dari satu juta orang memasuki Uni Eropa pada 2015. Sebagian besar melarikan diri dari perang di Timur Tengah dan Afrika. Ini menandai gelombang terbesar pengungsi dan pendatang di Eropa sejak Perang Dunia II.

Sejak itu, rute Mediterania Timur utama antara Turki dan Yunani sebagian besar ditutup oleh kesepakatan antara Uni Eropa dan Ankara.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement