Kamis 01 Mar 2018 14:34 WIB

Amnesti Australia Jaring 57 Ribu Senjata Api Ilegal

Program amnesti memberi kesempatan pemilik menyerahkan senjata ilegal tanpa sanksi.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nur Aini
Senjata ilegal (ilustrasi)
Foto: hispanicallyspeakingnews.com
Senjata ilegal (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Lebih dari 57 ribu senjata api ilegal termasuk peluncur roket dan senapan mesin, telah diserahkan selama program amnesti di Australia. Dalam program ini, pemilik senjata dapat menyerahkan senjata ilegal mereka tanpa dikenai hukuman.

Pemerintah dan beberapa analis kebijakan senjata terkejut dengan banyaknya senjata yang diserahkan dalam amnesti nasional kali ini. Program tersebut pertama kali dilakukan pada 1996, ketika seorang pria bersenjata membunuh 35 orang di Negara Bagian Tasmania.

Larangan kepemilikan senapan semi otomatis secara pribadi dan pembelian kembali senjata oleh pemerintah, telah mengurangi hampir sepertiga jumlah senjata api ilegal di kalangan warga sipil Australia. Pada Kamis (1/3) pemerintah Australia mengatakan, program amnesti yang dilakukan selama tiga bulan telah berhasil mengumpulkan 57, 324 senjata api. Jumlah tersebut termasuk hampir 2.500 senjata semi otomatis dan otomatis sepenuhnya.

"Ini adalah hasil yang sangat bagus. Program ini adalah langkah lain dalam proses untuk memastikan kami menyimpan senjata api dari tangan penjahat, dan kami membiarkan warga Australia hidup aman dan nyaman," kata Menteri Penegakan Hukum Australia Angus Taylor.

Taylor menolak berkomentar mengenai apakah AS dan negara-negara lain harus mengikuti program amnesti Australia ini, terlebih setelah terjadi penembakan di SMA Florida yang menewaskan 17 orang. "Saya tidak akan memberi saran untuk negara lain, saya bekerja untuk kita," kata Taylor.

Sebelumnya, analis kebijakan senjata Universitas Sydney, Philip Alpers, memperkirakan program amnesti hanya akan mengumpulkan senjata sampah yang tidak dihargai oleh pemiliknya. "Ini adalah bentuk kesuksesan yang hebat. Saya tidak berpikir ini melebihi harapan semua orang, saya tercengang," kata Alpers.

Kunci keberhasilan program amnesti Australia kali ini adalah, dealer senjata berlisensi telah disetujui untuk bertindak sebagai titik pengumpulan senjata. Dalam amnesti sebelumnya, senjata harus diserahkan ke kantor polisi.

Sebagian besar senjata ilegal di Australia berasal dari pasar gelap yang tidak terdaftar. Namun senjata ini tidak dianggap sebagai senjata pasar gelap yang dijual untuk tujuan kejahatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement